Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Salah Bantal dan Soal IQ Orang Indonesia?

11 April 2022   10:05 Diperbarui: 11 April 2022   10:10 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: World of Statistics di Twitter

Mungkin belum banyak orang tahu. Bahwa Indonesia itu negara dengan jumlah universitas terbanyak ke-3 di dunia. Ada 2.595 universitas, hanya di bawah dari India dan USA. Tapi di atas dari Cina, Brazil atau Jepang sekalipun. 

Memang sih jumlah universitas secara kuantitatif tidak berbanding lurus dengan kualitas. Contoh sederhana, mungkin ini subjektif ya. Tidak sedikit, justru di negeri ini orang kuliah karena ingin sukses dan kaya. Bukan agar ilmunya bermanfaat untuk orang lain.

Bahkan di beberapa grup WA, alumni universitas malah lebih sering ngomongin orang lain alias gibah. Atau berdiskusi tentang kehidupan setelah mati, yang jelas-jelas bukan areanya.

 Apalagi menyalah-nyalahkan cara beragama orang lain. Kalau sudah begini, kadang kangen berada di grup alumni yang kerjanya ngobrolin ilmu-ilmu saat dipelajari Bersama-sama dulu. Sehingga bisa bikin sesuatu yang lebih maslahat dan punya inovasi setelah lulus untuk menebar manfaat kepada sesama.

Ada hubungannya dengan IQ tidak ya?

Menurut laporan World Population Review terbaru (2022), rata-rata IQ orang Indonesia 78,4. Angka ini di bawah rata-rata IQ dunia, yakni 82. Sementara di Laos 89, Singapura 108, dan Korea Selatan 106. 

Maaf ya bukannya pesimis. Mungkin dengan rata-rata IQ seperti itu memang agak susah mengharapkan aksi-aksi nyata yang bermanfaat besar untuk bangsa ini. Kesannya, jadi sebatas jago ngomong tapi kosong dalam tindakan.

Apa implikasinya, ya begini deh. Trading online yang tidak jelas saja dikagumi walau akhirnya dipenjara. Makin berpendidikan, kok hoaks dan ujaran kebencian malah makin marak. 

Ngasih makan tidak, nyekolahin tidak tapi kalau sudah ngomongin orang kayak yang ngelahirin saja. Maka jangan heran kalau ustas, motivator, dan penebar dusta jadi laku keras.

Banyang orang lupa. Untuk terhindar dari masalah atau menghindari hal-hal jelek pun membutuhkan kecerdasan.  Apalagi untuk memahami temuan-temuan ilmiah dan kebaikan yang dikerjakan. Pasti juga butuh modal intelektual minimal. Kecerdasan itu paripurna, harus melibatkan logika dan hati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun