Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Catatan Akhir Tahun Pegiat Literasi, Siapalah Kita?

30 Desember 2021   08:13 Diperbarui: 30 Desember 2021   08:19 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di penghujung tahun ini, bertanyala pada diri sendiri "Siapalah kita?"

Bila kita itu manusia, berarti makhluk yang lemah. Dengan hati terbuka, kita hanyalah makhluk yang berasal dari nutfah atau setetes mani yang membentuk gumpalan darah, daging dan tulang. Makhluk yang menunggu akhirnya sebagai jiifah atau bangkai ketika kematian tiba.

Kita itu manusia yang kecil. Tidak berdaya dan bukan apa-apa. Maka kita bukan karena harta, bukan pula pangkat dan jabatan. Tapi kita adalah amal kita, perbuatan kita, tingkah laku kita, dan segala hal  yang kita tinggalkan untuk orang lain. Karena "Sesungguhnya Allah SWT tidak melihat pada pakaian kalian, juga tidak melihat pada tubuh kalian. Akan tetapi Allah SWT melihat pada perbuatan dan hati kalian (HR. Muslim 2564/33)".

Bila ada di antara kita, merasa berkuasa itu hanya sementara. Bila ada yang merasa kaya tetap bukan apa-apa. Bila angkuh dan bertindak semena-mena kepada orang lain pun jelas bukan siapa-siapa. Kita yang lalai dalam hidup. Lalu lupa mengingat sang pencipta-Nya. Lantar merasa besar, merasa bisa segalanya. Hingga lupa, siapa yang membesarkan kita?

Kok tiba-tiba, kita sebagai manusia lupa. Bersikap subjektif mengaku objektif. Berkata benar tapi bertindak salah. Jago mencari kesalahan orang tapi gagal mengenali kekurangan diri sendiri.

Kita sering sembong. Kita yang sok mengatur diri sendiri, padahal ada yang membimbingnya. Kita yang merasa mencukupi diri sendiri, padahal ada yang memeliharanya. Kita yang merasa  berkehendak atas diri sendiri, padahal ada yang menundukkannya. Kita yang  sering menyalahkan orang lain lalu ingin meralat hukum-hukum-Nya. Kita sering lupa bersyukur, Lebih gemar bergibah, bergosip dan bertindak sia-sia. Ahh, siapalah kita?

Sungguh, kita memang bukan apa-apa. Karena lebih sering mengemis bukan memberi. Bergaya seperti konglomerat agar dibilang maha kaya. Bertindak seperti professor agar dibilang maha pintar. Bersikap seperti raja agar dibilang maha kuasa. Lalu berlaku seperti dewa agar dibilang maha perkasa. Kita lupa lagi, bahwa kita bukan apa-apa. Hanya bergaya dan tampilan semata. Agar tampak dan kesan jadi berbeda.

Kita terlalu percaya pada otak semata. Hingga lupa hatinya tertutup dunia. Kita yang lupa punya kekurangan, kelemahan. Lalu lalai untuk memperbaiki diri dan memaksimalkan potensi baik yang ada pada dirinya. Untuk bertindak dan bertumbuh menjadi lebih baik. Baik secara fisik, mental maupun spiritual. Siapalah kita?

Siapalah kita? Kita itu bukan apa-apa, bukan siapa-siapa. Kenapa merasa kuasa atas apa-apa? Memang kitab isa apa? Udara yang dihirup pun gratis. Bumi yang dipijak pun cuma-cuma. Sinar mentari yang menerangi pun tidak berbayar. Maka siapalah kita? Selain bukan apa-apa, bukan pula siapa-siapa. Lalu kok bisa takluk pada dunia?

Siapalah kita? Bila mudah terbuai janji. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun