Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jalan Buntu Pegiat Literasi dan Taman Bacaan, Seperti Apa?

23 November 2021   06:40 Diperbarui: 23 November 2021   06:42 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Ketahuilah, siapapun orangnya bila berbuat jahat pasti tidak akan mampu mengalahkan setan. Begitu pula jadi orang baik pun bukan berarti harus melebihi malaikat. 

Bahwa hari ini makin banyak orang yang gemar bicara yang jelek-jelek. Cenderung sarkasme, menghujat, mencaci maki hingga menghasut. Biarkan saja karena itu akan menimpa dirinya sendiri. Sementara pegiat literasi dan taman bacaan, tetap saja bertindak baik. Karena kebaikan itu memang hal yang harus diperjuangkan. Oleh siapapun, untuk urusan apapun.

Spirit itulah yang dipegang TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak. Sejak berdiri tahun 2017 lalu, TBM Lentera Pustaka awalnya hanya memiliki 14 anak dan menjalankan program taman bacaan semata. Tapi kini, TBM Lentera Pustaka terus berkembang dengan melayani tidak kurag dari 250 orang pengguna layanan. 

Mulai dari program literasi seperti 1) TABA (TAman BAcaan) dengan 160 anak pembaca aktif dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya), 2) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) dengan 9 warga belajar buta huruf, 3) KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak, 4) YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim dan 4 diantaranya dibeasiswai, 5) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo, 6) TBM Ramah Difabel dengan 3 anak difabel, dan 7) KOPERASI LENTERA dengan 31 ibu-ibu anggota. Alhasil pada tahun 2021 ini, TBM Lentera Pustaka pun terpilih 1 dari 30 TBM di Indonesia yang menggelar program "Kampung Literasi Sukaluyu" yang diinisiasi Direktorat PMPK Kemdikbudristek RI dan Forum TBM. Hal ini menyusul prestasi Pendiri TBM Lentera Pustaka yang meraih penghargaan "31 Wonderful People tahun 2021" kategori pegiat literasi dan taman bacaan dari Guardian Indonesia (September 2021) serta "Ramadhan Heroes" dari Tonight Show NET TV (Mei 2021), di samping menjadi sosok inspiratif dalam "Spiritual Journey" salah satu BUMN di Indonesia pada Oktober 2021 lalu.

Maka pastikan, tidak ada jalan buntu pegiat literasi di mana pun. Perkuat komitmen dan terus konsisten melangkah di jalan sunyi taman bacaan. Karena sejatinya, pegiat literasi dan taman bacaan sangat tahu kapan harus terus berjalan, kapan berjuang, dan kapan pula harus meninggalkan. 

Pengabdian atas nama kemanusiaan memang tidak mudah walau bukan berarti sulit. Bersikaplah untuk literasi. Salam literasi. #PegiatLiterasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka #KampungLiterasiSukaluyu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun