Banyak orang lupa. Siapapun boleh punya ilmu dan pendidikan tinggi. Tapi semua itu  menjadi "hambar" tanpa diikuti pengabdian. Kesuksesan dan kekayaan pun tidak ada artinya tanpa digunakan untuk membantu oranglain. Maka lupa, pengabdian adalah cara untuk bersyukur, bukan untuk takabur. Karena hidup dianggap pengorbanan bukan pengabdian.
Ketahuilah, tidak ada orang-orang hebat kecuali mereka yang memiliki pengabdian besar pada kemanusiaan. Tidak ada pula waktu dan uang yang berkah tanpa digunakan untuk pengabdian. Karena sejatinya, hidup dan kehidupan adalah sebuah pengabdian.
Lalu, kenapa mengabdi di taman bacaan?
Tentu, ada banyak tempat mengabdi untuk masyarakat. Taman bacaan adalah salah satunya. Bisa pula di rumah yatim, di komunitas sosial, atau di rumah ibadah sekalipun, Silakan saja dipilih. Tapi di taman bacaan, pengabdian jadi lebih berarti. Karena mampu membangun tradisi baca anak-anak yang dihantui ancaman gawai. Mampu menyediakan akses bacaan bagi anak-anak yang selama ini tidak punya tempat membaca buku. Hingga senyum dan harapan masa depan ada dalam hidup anak-anak Indonesia.
Pengabdian itulah yang dilakukan di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Dari awalnya hanya ada 14 anak yang membaca, kini menjadi lebih dari 16o anak pembaca aktif yang berasal dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya). Bahkan kini, TBM Lentera Pustaka pun menjalankan program lainnya seperti: 1) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) yang diikuti 9 warga belajar buta huruf, 2) KEPRA (Kelas PRAsekolah) yang diikuti 25 anak usia PAUD, 3) YABI (YAtim BInaan) dengan 16 anak yatim, 4) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo, 5) TBM Ramah Difabel dengan 3 anak difabel, 6) KOPERASI LENTERA dengan 26 ibu-ibu sebagai koperasi simpan pinjam untuk mengatasi soal rentenir dan utang berbunga tingg, 7) DonBuk (Donasi Buku) untuk menerima dan menyalurkan buku bacaan, 8) RABU (RAjin menaBUng) semua anak punya celengan, 9) LITDIG (LITerasi DIGital) seminggu sekali setiap anak, 10) LITFIN (LITerasi FINansial), dan 10) TBM Ramah Difabel dengan 3 anak difabel. Untuk menegaskan pengabdiannya, TBM Lentera Pustaka pun terpilih 1 dari 30 TBM di Indonesia yang akan menggelar program "Kampung Literasi 2021" dari Direktorat PMPK Kemdikbud RI dan Forum TBM. Selain meraih "31 Wonderful People" dari Guardian Indonesia untuk kategori pegiat literasi dan pendiri taman bacaan atas dedikasi dan pengabdian yang dilakukan sepenuh hati, konsisten dan penuh komitmen sehingga bermanfaat untuk masyarakat.
Jadi, jangan mengabdi dan bersosial di taman bacaan. Bila hati belum tergerak dan masih mencari untung ruginya. Dan ingatlah Tuhan tidak memanggil manusia untuk kesuksesan atau kekayaan. Tapi Tuhan memanggil manusia untuk setia kepada-Nya dan mau mengabdi untuk sesama-Nya. Karena siapa pun, sejatinya tidak bisa mengabdi kepada Tuhan tanpa mau mengabdi kepada sesama manusia.
Dan akhirnya, saat manusia berdoa. Kepada siapa dia mengangkat tangan dan untuk apa doanya? Itulah arti pengabdian yang sesungguhnya. Salam literasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka #PegiatLiterasi #KampungLiterasiSukaluyu