Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Virus Corona, Makin Terkenal Makin Menakutkan

21 Maret 2020   10:20 Diperbarui: 21 Maret 2020   11:23 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara "orang-orang bawah", tukang nasi uduk, tukang gorengan dan rujak, dan pasar-pasar di kampung biasa-biasa saja. Diimbau jaga jarak dan hindari keramaian kata "orang atas". Tapi "orang bawah" tetap ramai dan tidak ada jarak. Virus corona, memang hebat sehebat-hebatnya.

Saking hebatnya. Virus corona kalau dijadikan soal ujian pun sudah cukup untuk satu mata pelajaran atau satu mata kuliah. Karena istilahnya banyak, dan perlu dihafalin biar gak salah biar gak ketuker. 

Ada istilah ODP, PDP, lockdown, social distancing, suspect, positif, isolasi, karantina, work from home, imported case, local transmission, pandemik. Belum lagi istilah: hand sanitizer, disinfektan, dan APD. Istilah-istilah yang cukup untuk ujian akhir atau mid-test. Tapi sayang, jawabannya mau salah 1 atau salah 5 sama saja. Intinya, salah semua alias serba salah.

Jadi buat saya, virus corona itu menggemaskan. Virus yang bikin gemas. Karena saat "gemas" bercampur baur semua perasaan; ada benci, dongkol, geregetan, gondok, jengkel, kesal, mangkel, sebal, geram, gusar, dan marah. Tapi tetap bikin kangen.

Virus apakah yang bikin gemas? Jawabnya virus corona.

Semua orang sibuk, banyak orang takut bahkan panik. Ehh ternyata, virus corona sedang dilanda jatuh cinta. Pergi entah kemana yang dia suka. Maklum lagi di mabuk asmara, dia sedang mencari kekasihnya. Sementara orang lain menganggap aneh dan menakutkan. Cinta itu kadang aneh, masih saja bisa tertawa saat hati merasa sakit.

Di dunia ini ada orang yang gak bisa dinasehatin? Yaitu orangyang sedang jatuh cinta, persis seperti virus corona.... #BudayaLiterasi #LawanVirusCorona

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun