Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Kuliahnya Menulis Kreatif, Mahasiswa Unindra Luncurkan Antologi Cerpen Politik

20 Juni 2019   13:05 Diperbarui: 20 Juni 2019   13:14 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah Menulis Kreatif, Mahasiswa Unindra Luncurkan Cerpen Politik

Menulis bisa jadi keterampilan mutlak yang harus dimiliki mahasiswa. Tak terkecuali dalam menulis kreatif; menulis untuk sastra baik dalam bentuk puisi, cerpen, novel atau drama. Menulis karya fiksi pun bagian dari potensi industri kreatif yang bisa digeluti mahasiswa.

Menulis kreatif, hakikatnya tidak bisa diajarkan, tapi bisa dipelajari. Dan yang paling penting, menulis kreatif dalam bentuk karya fiksi harus mengacu pada proses. Proses untuk menemukan imajinasi, merangkai kata-kata, membuat alur cerita, hingga menjadi karya fiksi yang menarik.  Itulah yang disebut proses kreatif dalam menulis.

Karena dalam proses kreatif, setiap sastrawan pasti memiliki cara sendiri-sendiri dalam proses kreatifnya. Maka, proses kreatif penulis yang satu dengan yang lainnya, tidak akan sama dan memang sulit untuk disamakan. Menulis untuk sastra adalah sebuah petualangan proses kreatif; cara dalam mengekspresikan ide kreatif dalam bentuk cerita fiksi.

Maka, proses kreatif dalam menulis adalah proses untuk menemukan dunia kita sendiri. Proses yang bersandar pada cara kita masing-masing untuk mencipta karya sastra yang bertumpu pada cara kita menemukan ide dan gagasan untuk dapat dituangkan ke dalam tulisan kreatif. Ide atau topik tulisan bisa diperoleh melalui kegiatan nongkrong, ngopi bareng, aberdiskusi dengan teman, atau bahkan dalam perkuliahan di kelas. Berangkat dari spirit itulah, mahasiswa peserta mata kuliah "Menulis Kreatif" Pendidikan Bahasa Indonesia FBS Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) pun diajak untuk melakukan perenungan untuk "memanggil" proses kreatif masing-masing. Dibimbing dosen pengampu, Syarifudin Yunus, mahasiswa diajak memanggil pengetahuan, pengalaman, atau perasaan yang dimikinya untuk dituangkan ke dalam bentuk cerpen. Agar mahasiswa mampu memulai untuk menulis karya sastra.

"Menulis itu butuh keberanian. Maka dalam kuliah menulis kreatif ini, saya minta mahasiswa membuat cerpen tentang realitas politik ke dalam kisah kreatif" ujar Syarifudin Yunus, Dosen Menulis Kreatif Unindra.

Dan akhirnya, setelah mengikuti kuliah Menulis Kreatif, mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) meluncurkan antologi cerpen "Cinta Sang Politikus" sebagai kritik terhadap politik di Kampus Unindra hari ini (30/6). Melalui karya ini, mahasiswa menyampaikan pesan pentingnya bersikap rileks dalam politik agar tidak terbawa arus egoisme dan kebencian. 

dokpri
dokpri
Karena di tengah hingar-bingar politik pascapilpres 2019, justru narasi dan diksi yang disajikan publik makin ganas. Cinta Sang Politikus, adalah antologi cerpen sebagai ekspresi mahasiswa terhadap pengalaman dan perasaan di balik realitas politik Indonesia hari ini.

Pesan inti dari kumpulan cerpen Cinta Sang Politikus adalah politik boleh, nafsu politik tidak boleh. Karena kita yakin. Hidup berdampingan bersamanya dan tetap berjiwa besar adalah kemenangan terbaik yang pantas dirayakan bersama ...

#CintaSangPolitikus #MenulisKreatif #Unindra

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun