Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kualitas Pendidikan; Guru atau Kurikulum?

2 Mei 2013   00:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:16 1793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13674586711347148793

Perubahan kurikulum dengan tujuan besarnya akan sia-sia apabila mindset guru tidak berubah. Kreativitas guru harus menjadi model bagi siswanya. Guru tidak perlu text book terhadap kurikulum agar alokasi pembelajaran yang diarahkan tercapai. Guru tidak boleh nyaman dengan cara belajar yang satu arah. Guru tidak lagi dapat bertahan pada otoritas belajar yang berlebihan. Bahkan guru harus mampu membuka ruang siswa menjadi aktif belajar dan banyak bertanya di kelas. Apalagi saat ini, ada kesan guru makin tidak berkembang, hanya datang, mengajar, pulang dan lebih sibuk dengan urusan profesi keguruannya.

Di sisi lain, sikap guru dalam mengajar juga patut mendapat perhatian. Banyak sikap guru yang tidak bangga terhadap mata pelajaran yang diajarnya. Saat ini banyak guru yang mengajar tidak dengan hati. Guru dianggap hanya profesi. Siswa makin acuh dalam belajar karena siakp guru yang tidak antusias dalam mengajar. Apalagi penguasaan materi ajar yang minim. Guru harus mereformasi sikapnya sendiri dalam mengajar. Beberapa sikap guru yang penting dalam konteks belajar di masa sekarang adalah: a) orientasi belajar yang lebih praktis, b) bertumpu pada siswa dalam memperoleh pengalaman, c) kreasi guru dalam mengajar harus lebih luas, d) penyederhanaan materi pelajaran, dan e) metode belajar yang menarik dan menyenangkan.

Kurikulum memang penting tapi tidak memiliki urgensi yang tinggi dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Justru, kualitas dan kompetensi guru yang harus menjadi acuan. Karena itu, sebaiknya kita fokus dalam mengembangkan kualtas dan kompetensi guru. Bukan membuang energi memperdebatkan kurikulum. Bukankah kurikulum sangat tergantung pada pelaksananya. Memang, ada banyak hal masih harus dibenahi dalam persoalan guru. Karena kualitas pendidikan ada pada guru. Selamat Hari Pendidikan Nasional 2013 !!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun