Mohon tunggu...
SYARIF RIZIQ HIDAYATULLAH
SYARIF RIZIQ HIDAYATULLAH Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa aktif

mahasiswa jurusan pendidikan bahasa arab institut agama islam pontianak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sunnah atau Hadits dan Perannya dalam Islam

17 Februari 2021   16:25 Diperbarui: 17 Februari 2021   16:29 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengertian sunnah/hadits

Secara etimologis, Sunnah/hadits berarti perjalanan, yang baik maupun yang buruk. Sesuai dengan sabda Rasul Saw.:

" "

Artinya: Siapa saja yang memberi contoh/tuntunan perbuatan yang baik, ia akan mendapatkan pahala perbuatan tersebut, serta pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan Siapa saja yang memberikan contoh jalan yang buruk, maka ia akan menadapatkan dosa perbuatan tersebut dan dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.

Peran sunah dalam islam sangatlah penting dalam artian lain sunah juga disebut juga dengan hadist nabi MUHAMMAD SAW. Yang mana hadist nabi MUHAMMAD SAW adalah pedoman umat islam seluruh dunia setelah AL-QUR'AN. Dalam Bahasa arab hadits nabi MUHAMMAD SAW diambil dari kata hadatsa  yahdatsu yang berartian percakapan nabi MUHAMMAD SAW . Dan menurut istilah hadits adalah seluruh hal yang ada pada Nabi MUHAMMAD SAW, berupa perkataan (sabda), perbuatan, keputusan, sifat fisik dan sifat non fisik, perjalanan hidup dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan landasan syariat Islam.

Keberadaan hadits, menjadi pelengkap dan menyempurnakan supaya umat tidak salah paham dalam memaknai setiap ayat atau ajaran agama. Saat umat mempertanyakan hal baru dan belum terdapat di AlQuran serta hadiTs, maka diambil dari Ijma'. Kemudian berlanjut baru dijelaskan dan diperkuat dengan adanya Qiyas.

Ajaran islam tidak memaksa pemeluknya  jika dipahami lebih mendalam dan memaknai pengertian hadits sebenarnya. Semua kembali pada diri sendiri, bagaimana menyikapi berbagai masalah. Keberadaan hadis, ijma' dan qiyas sebagai pedoman dalam memahami syariat Islam sesuai firman Allah SWT dalam AlQuran.

Walaupun demikian segala hal yang mengatasnamakan Nabi MUHAMMAD SAW harus benar benar sangat valid, karena sudah banyak orang yang telah memalsukan hadits untuk kepentingan pribadi.

Dengan demikian pula para ulama membagi beberapa tingkatan hadits, dari yang terkuat hingga yang terlemah.

  • Hadits shahih
  • Hadist hasan
  • Hadits dhaif.

1 HADITS SHAHIH

Dalam urutan pertama ada hadits shahih  yang sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh perawi yang berkualitas dan tidak lemah hafalannya. Kemudian dalam sanad dan matannya tidak ada syadz (kejanggalan) dan 'ilat (cacat).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun