Pembina : ose ini kaka-kaka lai baru… bawa ade perempuan ke tempat seperti itu ose kira bagus (saya langsung di tampar)
Saya : Â bukang bagitu kaka pembina coba dengar beta penjelasan doloÂ
Pembina : lengkali beta lia kamong dua bagitu lai awas eee
Saya : coba dengar b penjelasan dolo kaka Pembina (kaka pembiana langsung pergi)
Pas waktu itu ada juga sangker yang melihat kejadian tersebut.
Ka Ahyat : kaka, suda biasa laki-laki mo jang pastiu akang lai..
Saya : ia Ka Ahyat lagian jua ini bukan kali pertama beta dapat bagitu,bahkan labe saki lai dari itu…
Ka Ahyat : suda mari sini bantu beta buat sertifikat ini
Saya : siap!
Dan di situlah kegigihan saya timbul sebagai seorang laki-laki, saya pun berfikir bahwa munkin ini adalah awalan dari yang namanya cinta.. yang sakit pertama ku rasakan hinga akhirx bahagia yang nantinya ku dapatkan,aku sesali hal tersebut, namun kepribadian ku beda dengan menulis cerita ini rasa cinta ku padanya suda tertuang dalam satu cerita.
Tiba di mana perpisahan pun terjadi pada  hari itu, yang menjadikan saya berfikir bahwa  setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan, di mana semuanya terasah terharu dengan keadaan seperti itu,mulai dari peserta,hinga kami sangker pun merasa kesedihan  karena perpisahan yang mendalam dari kami.pada saat itu dia mau pulang duluan,Dia pun izin pamit kepadaku.