Mohon tunggu...
Syantrie Aliefya
Syantrie Aliefya Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta

Penggemar Puisi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cuma 8 Menit

21 Agustus 2016   03:15 Diperbarui: 21 Agustus 2016   05:14 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
illustrasi: www.goldentempo.com

Selepas Isya aku tertidur. TIba-tiba lantunan Suara Nicyy Astria yang menyanyikan lagu Kau dan Aku membangunkanku. Sebelum kuangkat kulihat jam menunjukkan pukul 21:18. Tak berpikir panjang kuangkat gawai.

"Malam ini ditunggu rapat di tempat biasa". Suara kawanku terdengar jelas, membuyarkan seluruh kelelapan tidur singkat namun terasa panjang, di malam itu.

"siap, maaf saya ketiduran selepas isya, saya segera meluncur ke TKP." jawabku singkat.

Bergegas aku berkemas, kubasuh rambut agar sedikit rapi. Di depan cermin kecil, kusisir rapi-rapi, sehingga sedikit air tadi bisa merata secara bertahap masuk melalui pori-pori kulit di kepalaku. 

Selanjutnya tas kecil yang sering kubawa rapat setiap malam itu, tak kutatap lagi, langsung saja kuselendengkan setelah celana hitam yang warnanya sudah lusuh dan kemeja yang menemani tidur singkat sudah terbungkus rapi dengan jaket tipis yang sering kukenakan kemana pun aku pergi. Warnanya hitam pula.

Si jagur sudah siap-siap kutunggangi. Tanpa berpikir, tombol saklar roda dua itu kupencet, dan suara mesin roda dua itu membawa tubuh fisikku menuju lokasi rapat berjarak 1,5 km dari tempat tinggalku.

Sepanjang jalan aku harus melewati satu kali lampu merah, kurang lebih dari jarak 15 meter lampu berwarna hijau, si jagur kubelokkan ke arah kanan menuju jalan raya selanjutnya, jalan Ibrahim Aji menuju Samsat By Pass Soekarno Hatta. 

Untuk menyingkat waktu kupilih jalan pintas melalui jalan sekejati dan keluar di jalan By Pass. Sepanjang jalan pikiranku hanya tertuju ke lokasi tempat pertemuan berlangsung. Aku tak peduli kalo sebenarnya tadi harus ke toilet untuk buang air kecil. Aku juga tak perduli dengan kendaraan yang kusalip atau yang mendahului si jagur, motor yang kutumpangi malam itu. 

Seperti biasa untuk menempuh jarak 1,5 km, waktu yang dibutuhkan paling cepat 20 menit tanpa macet dengan kecepatan rata-rata 60-70 km/jam. Jika pun harus mengalami kemacetan waktu tempuh bisa 1/2 jam.

Tanpa terasa portal ke lokasi TKP sudah ada di depan mataku, kepala kuanggukkan sebagai tanda salam hormat pada penjaga yang setia menjaga portal masuk tersebut.

Si Jagur kuparkirkan di tempat parkir terakhir, kendaraan kawan2 peserta rapat sudah memenuhi area parkir. Biasanya aku termasuk rajin menghadiri rapat malam minggu yang sudah rutin dilaksanakan, dan aku sering hadir 1/2 jam sebelum dimulai rapat. 

Dengan perasaan sangat malu, kusampaikan salam dengan suara rendah, rapat sudah dimulai. Biasanya aku duduk di tempat yang sudah disiapkan, dekat dengan nara sumber, namun kali ini aku duduk di tempat di dekat pintu masuk, malu rasanya kalau terlambat rapat, apalagi sudah sekitar 1/2 jam dimulai, pikiranku berkata begitu. 

Di sela-sela rapat, pimpinan rapat menyebut namaku, dan mengatakan bahwa aku belum terlambat untuk mengikuti rapat, toh rapat baru dimulai. Teman di sebelahku berbisik padaku bahwa aku datang cepat sekali jika dihitung dari saat aku di telepon sampai aku tiba di lokasi pertemuan. 

Selesailah rapat yang menghabiskan waktu kurang lebih 2,5 jam. Kuhampiri kawan yang tadi menelepon, kutanya dia, berapa jarak tempuh yang kulalui sejak aku di telepon?

"Dari sejak saya menelepon, saya menghitung waktu tempuh anda sekitar 8 menit." ujar kawanku sambil menikmati kopi hitam. 

Mendengar penjelasannya, aku terkejut, kok bisa, biasanya paling cepat 20 menit untuk sampai ke lokasi rapat,

Bandung, 21 Agustus 2010

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun