BOJONEGORO -- Suasana Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Senin (18/8/2025), mendadak semarak dan penuh warna. Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang jalan untuk menyaksikan pawai budaya tingkat PAUD/TK/RA yang digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Acara tahunan ini menjadi salah satu agenda yang paling ditunggu-tunggu masyarakat. Pasalnya, ratusan siswa terdiri dari kurang lebih 90 PAUD/TK/RA se-Kecamatan Kedungadem tampil dengan kostum unik, kreatif, dan penuh makna, mulai dari busana pejuang, pakaian adat Nusantara, hingga kreasi modern bernuansa kemerdekaan.
Camat Kedungadem, Bayudono Margajelita, S.STP., MM., hadir langsung membuka jalannya karnaval. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi semangat para peserta dan dukungan masyarakat yang begitu antusias.
"Kegiatan ini sarana menanamkan rasa cinta tanah air sejak usia dini. Kami bangga melihat semangat anak-anak yang luar biasa," ujarnya.
Selain itu, Camat Bayudono juga menekankan pentingnya pendidikan karakter bagi generasi muda. Sejak usia dini, anak-anak perlu dikenalkan dengan nilai-nilai nasionalisme, semangat kebersamaan, serta rasa cinta tanah air agar tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan berjiwa patriot.
Dalam kesempatan tersebut, Camat turut mengajak seluruh masyarakat Kedungadem untuk menikmati setiap rangkaian kegiatan dengan penuh suka cita. Meski meriah, masyarakat tetap diimbau menjaga ketertiban serta mengutamakan keamanan bersama.
"Mari kita jadikan kemeriahan ini menjadi kenangan indah yang akan dikenang anak cucu kita. Lebih dari itu, momentum ini harus menjadi ajang untuk mempererat persaudaraan dan memperkuat persatuan warga Kedungadem," pesan Camat.Â
Diketahui, rute pawai budaya dimulai dari Balai Desa Tumbrasanom dan berakhir di depan MTs Plus Nabawi Kedungadem.Â
Sejak siang hingga sore, jalanan sepanjang rute sudah dipenuhi masyarakat yang rela berdiri di bawah terik matahari untuk memberikan semangat kepada peserta. Suara sorak-sorai penonton menambah semarak suasana.
Tak hanya kostum yang mencuri perhatian, kreativitas peserta juga terlihat dalam aksi teatrikal sederhana yang menggambarkan perjuangan para pahlawan, hingga pertunjukan mini tari tradisional.Â