Data menunjukkan bahwa cakupan kepesertaan BPJS/JKN baru 89,91% dari total penduduk Banjarmasin ( 675 ribu jiwa) (Radar Banjarmasin). Artinya, sekitar 10% penduduk belum memiliki perlindungan kesehatan. Dalam konteks ini, RS Sultan Suriansyah sangat penting karena rumah sakit pemerintah biasanya lebih terjangkau dan lebih mudah diakses dengan pembiayaan publik.
5. Sosial Budaya
Budaya religius masyarakat Banjar menuntut pelayanan kesehatan yang ramah budaya. Fasilitas ibadah, pelayanan yang humanis, serta pendekatan yang menghormati nilai lokal menjadi keunggulan komparatif RS Sultan Suriansyah dibanding rumah sakit swasta yang lebih berorientasi bisnis.
6. SDM Kesehatan
Kota Banjarmasin memiliki sekitar 261 dokter spesialis dengan rasio 1:2.681 penduduk (IDN Times). Di RS Sultan Suriansyah, tenaga medis saat ini terdiri atas 12 dokter spesialis dan 22 dokter umum (Satu Data Banjarmasin). Jumlah ini menjadi fondasi awal, tetapi masih perlu ditingkatkan melalui kerja sama dengan fakultas kedokteran di Kalimantan Selatan.
7. Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pemkot Banjarmasin Semester I 2025 mencapai 92,32Â (kategori "sangat baik") (Pemkot Banjarmasin). Namun, studi di Puskesmas Pekauman (2024) menemukan kepatuhan kunjungan antenatal care (ANC) ibu hamil masih dipengaruhi faktor paritas, status pekerjaan, dan motivasi (UNISM Repository). Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan perbaikan layanan kesehatan ibu hamil yang lebih proaktif.
8. Derajat Kesehatan
Indikator kesehatan masih menunjukkan tantangan serius. Tahun 2023, tercatat 128 kasus kematian ibu (AKI) di Banjarmasin, dengan angka kematian bayi (AKB) 8,2 per 1.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatal (AKN) 6,9 per 1.000 kelahiran hidup (Data Kalsel).
Selain itu, prevalensi penyakit tidak menular cukup tinggi: hipertensi 63,2%, diabetes 6,9%, stroke 12,1/1.000, PPOK 3,7%, kanker 1,4/1.000, gagal ginjal 0,2%Â (Dinkes Banjarmasin). Angka ini di atas rata-rata nasional untuk beberapa penyakit kronis, menegaskan pentingnya fasilitas kesehatan dengan layanan penyakit kronis yang kuat.
Kajian Eksternal
1. Kebutuhan Masyarakat