Mohon tunggu...
Syamsa Hira Qaulan Sadida
Syamsa Hira Qaulan Sadida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Lingkungan - ITS Surabaya

Mahasiwa Teknik Lingkungan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pesona Surga Dunia di Kabupaten Jember

17 Oktober 2021   22:08 Diperbarui: 17 Oktober 2021   22:33 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perjalanan Menuju Pantai Rowo Cangak

Indonesia disebut sebagai negara kepulauan karena memiliki 17.508 pulau dengan panjang garis pantai lebih dari 95.000 km (BPS Nasional). Sebagai negara kepulauan, wilayah Indonesia didominasi oleh wilayah perairan sekitar 2/3 dari total keseluruhan wilayah Indonesia atau sekitar 5,8 juta km2 yang berada di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.

 Begitu luasnya areal wilayah pesisir dan lautan Indonesia, sehingga tidak ada yang meragukan akan kekayakaan sumber daya alam di dalamnya. Indonesia juga dikenal sebagai negara mega-biodiversity dalam hal keanekaragaman hayati, serta memiliki kawasan pesisir yang sangat potensial untuk berbagai opsi pembangunan (Kristiyanti, 2016).  

Sebagai negara Kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 65% wilayah laut, Indonesia memiliki potensi pembangunan ekonomi yang sangat besar. 

Potensi tersebut berupa sumberdaya alami seperti terumbu karang, hutan mangrove, pantai berpasir, ataupun sumberdaya buatan seperti tambak, kawasan pariwisata, kawasan industri dan perhubungan. Meskipun demikian kontribusi sektor kelautan masih relatif kecil bagi perekonomian nasional. 

Wilayah pesisir dan lautan di Indonesia, memiliki sumberdaya alam melimpah yang sekaligus juga menyimpan berbagai permasalahan yang perlu ditangani secara terintegrasi dan terpadu (Kristiyanti, 2016). 

Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Pasal 1 angka 2, wilayah pesisir memiliki pengertian yaitu daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut.

Wilayah pesisir memiliki potensi lain berupa keunikan dan keindahan alam yang dapat menjadi daya tarik wisata sehingga aktivitas pariwisata pun dapat dikembangkan dan menghasilkan dampak positif dengan ikut meningkatkan perekonomian kawasan. 

Pengembangan pariwisata pesisir sendiri pada dasarnya difokuskan pada pemandangan, karakteristik ekosistem, kekhasan seni budaya dan karakteristik masyarakat sebagai kekuatan dasar yang dimiliki oleh masing – masing daerah (Musaddun, 2013). Begitu pula yang terjadi di kawasan pesisir Kabupaten Jember dimana mempunyai beberapa potensi wisata pesisir yang dapat dikembangkan.

Jember merupakan salah satu kabupaten pesisir yang berada di Provinsi Jawa Timur. Secara geografis Jember berada sebelah tenggara (± 200 km) Kota Surabaya, dengan posisi koordinat 113o 15’47” – 114o 02’35” Bujur Timur (BT) dan 7o 58’06” – 8o 33’44” Lintang Selatan (LS). (Jember Dalam Angka, 2017). Luas wilayah Jember mencapai 3.293,34 km2, dengan panjang garis pantai 170 km. Sedangkan luas perairan Kabupaten Jember yang termasuk ZEE (Zona Ekonomi Ekslusif) kurang lebih 8.338,5 Km2. (Bappeda Jatim, 2013). 

Garis pantai yang panjang serta wilayah perairan yang kaya akan sumber daya alam, mestinya menjadi sumber penghidupan yang dapat mensejahterakan masyarakat pesisir selatan Jember. Kabupaten ini terdiri dari 31 kecamatan, enam diantaranya merupakan kecamatan pesisir. 

Jumlah desa pesisir yang berada dalam enam kecamatan tersebut adalah 11 desa. Kawasan pesisir Jember dimanfaatkan untuk beberapa kepentingan, antara lain sebagai zona pelabuhan, pemukiman, industri, dan konservasi. Kawasan konservasi yang terdpat di kawasan pesisir adalah Cagar Alam Nusa Barong, dan sebagian Taman Nasional Meru Betiri. 

Ekosistem terumbu karang masih bisa ditemukan di beberapa lokasi, antara lain di Pantai Papuma, Bande Alit, dan Nusa Barong. Ekosistem mangrove di kawasan ini merupakan hasil rehabilitasi dan restorasi oleh masyarakat, dan membentuk green belt di sempadan pantai Kabupaten Jember (Prapti, 2021).

Dalam tulisan ini, penulis secara khusus akan membahas mengenai pengelolaan salah satu wilayah pesisir Kabupaten Jember di bidang pariwisata. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan laut selatan, sehingga kondisi geografis ini memberikan keuntungan tersendiri bagi Kabupaten Jember khususnya sektor pariwisata. 

Banyak yang belum mengetahui, bahwasanya Kabupaten Jember merupakan daerah yang memiliki banyak sekali pantai-pantai yang indah sepanjang garis pantai atau kawasan pesisir yang menarik untuk dikunjungi. Atau mungkin hanya beberapa pantai saja yang populer di kalangan wisatawan, seperti Pantai Pasir Putih Malikan, Pantai Watu Ulo, dan Pantai Pancer Puger. Padahal, pesona pantai laut selatan Jember tidak ada habisnya.

Salah satu surga dunia yang bersembunyi di balik kerimbunan hutan Kabupaten Jember yaitu Pantai Rowo Cangak. Mungkin, nama ini masih sangat asing di kalangan wisatawan bahkan untuk masyarakat Jember sekalipun. Pantai Rowo Cangak merupakan salah satu destinasi wisata pantai yang masih memiliki keindahan alam alami dan jarang terjamah karena keberadaannya yang terpencil. Namun, keindahannya tidak dapat dianggap sebelah mata. Panorama laut yang indah, air laut yang being dan pemandangan hamparan kebun hijau yang begitu menyejukkan.

Pantai Rowo Cangak atau oleh masyarakat sekitar dikenal dengan Cangak’an terletak di Desa Ungkalan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Secara geografis, pantai ini berada di sebelah timur Pantai Payangan dan sebelah barat Pantai Nanggelan. 

Dari pusat kota, Pantai Rowo Cangak berjarak kurang lebih 40 km dari pusat Kota Jember dan membutuhkan waktu sekitar 1,5-2 jam untuk tiba di pantai ini. 

Sebagai seseorang yang sangat suka berwisata dan menjelajah tempat-tempat baru, penulis memutuskan untuk mengunjungi lokasi ini setelah mendengarkan cerita dari beberapa kawan bermain. Rasa penasaran semakin meningkat saat menjelajah di beranda google namun hanya sedikit informasi yang diberikan mengenai pantai ini.

Berbekal kotak makan, pakaian ganti, dan tenda untuk berteduh. Penulis dan keluarga berangkat menuju Pantai Rowo Cangak mengendarai kendaraan roda 2. 

Kendaraan ini dipilih karena jalur menuju pantai melewati jalan setapak, jembatan kayu kecil yang melintasi sungai dan menerobos jalan tanah yang membelah 2 jenis hutan, hutan homogen/buatan dan hutan alami. Namun, jenis hutan yang selama perjalanan menuju pantai yaitu hutan karet. 

Rute jalannya juga sedikit rumit, tidak lebih dari 10 km menuju pantai, penulis dihadapkan pada jalan setapak berdebu dan berpasir halus, sehingga diperlukan kesabaran penuh dan kehati-hatian agar tidak tergelincir. Untungnya, pada saat kami hendak liburan ke Pantai Rowo Cangak, tidak sedang dalam musim hujan. 

Apabila pada saat menuju Pantai Rowo Cangak sedang musim hujan atau hari kemarin telah diguyur air hujan, jalanan menuju rowo cangak tidak bisa dilalui. Bahkan, sekelas kendaraan offroad terasa sulit untuk melaluinya. Selain itu, tidak hanya pemandangan hutan saja yang kami lewati, hamparan perkebunan sayur mayur juga menyejukkan mata. 

Beberapa kali berkontak mata dengan para petani, senyum merekah dan kebahagiaan yang mereka suguhkan. Terdapat berbagai macam tumbuhan yang ditanami oleh petani, antara lain sengon laut, umbi-umbian dan kacang-kacangan. Aura kebahagiaan pun ikut terpancar dalam hati kami.

Rasa lelah selama perjalanan akan terbayarkan setelah keluar dari hutan dan melihat surga laut lepas yang terpampang di depan mata.

Suara debur ombak menggantikan kebisingan lalu lintas kota. Angin pantai menerbangkan seluruh ekspetasi yang terkekang di dalam pikiran kami. 

Sempat terdiam sejenak, mensyukuri anugerah tuhan yang begitu indah dan dapat kami lihat langsung bukan lagi melalui omongan orang. 

Pantai ini sangat cocok untuk menenangkan diri dan menjauhi keramaian. Masih jarang sekali orang yang datang, sehingga kebersihan pantai sangat terjaga. 

Sejauh mata memandang tidak terlihat sampah-sampah berceceran. Tidak hanya itu, populasi Pandanus tectorius merupakan mangrove yang paling banyak di pantai ini. Hamparan bebatuan besar dan bukit juga menambah daya tarik pantai ini. Sangat cocok dijadikan latar belakang foto selfie bersama pasangan, sahabat, maupun keluarga.

Pemandangan yang disuguhan di Pantai Rowo Cangak
Pemandangan yang disuguhan di Pantai Rowo Cangak
Bebatuan yang menambah daya tarik Pantai Rowo Cangak
Bebatuan yang menambah daya tarik Pantai Rowo Cangak

Namun, dibalik keindahan Pantai Rowo Cangak, terdapat beberapa permasalahan terkait fasilitas maupun sarana prasarana yang harusnya menjadi perhatian Pemerintah setempat. Beberapa fasilitas seperti, kamar mandi, musholla, pedagang dan lahan parkir tidak tersedia. Hal ini menyebabkan pengunjung merasa kesulitan apabila ingin ke kamar mandi, dan tidak bisa berkunjung terlalu lama karena harus memenuhi kewajiban agamanya.

Tidak ada pedagang juga membuat pengunjung kesusahan apabila hendak membeli kebutuhan yang mendadak seperti makanan, minuman dan sebagainya. Sebab, jarak antara pantai dengan rumah penduduk sangatlah jauh. Menjadi keharusan untuk balik ke pedesaan apabila hendak membeli suatu barang. 

Selain itu, tidak ada petunjuk arah menuju pantai, sehingga wisatawan yang ingin berkunjung seringkali salah arah dan memakan cukup banyak waktu di jalan. Salah satu komponen penting lainnya yang tidak tersedia yaitu keamanan, seperti Tim SAR atau penjaga pantai. Berbeda dengan pantai-pantai lain seperti Pantai Pancer yang ada di Puger. 

Pantai tersebut telah sesuai dengan prosedur keamanan pariwisata seperti titik berkumpul ketika air surut dan terdapat penjaga pantai yaitu TNI-AL. Hal ini meningkatkan keraguan masyarakat yang ingin datang berkunjung karena tingkat keamanan yang sangat rendah. Sebab, Pantai Rowo Cangak berada di pesisir selatan pulau Jawa yang terkenal dengan ombak besarnya. 

Banyak ditemui pengunjung yang mandi di laut dimana hal ini menambah kekhawatiran para pengunjung terseret deras dan besarnya ombak pantai selatan. Hal ini juga berkaitan dengan titik kumpul ketika air tiba-tiba surut. 

Tidak ada tempat kumpul dan pertanda dari penjaga pantai menambah kekhawatiran pengunjung ketika air tiba-tiba surut yang menjadi salah satu pertanda akan terjadi tsunami. 

Kurangnya fasilitas keamanan, tempat beribadah dan sebagainya, perlu menjadi sorotan penting bagi Pemerintah Kabupaten Jember.

Fasilitas-fasilitas tersebut menjadi kebutuhan pengunjung ketika hendak liburan ke Pantai Rowo Cangak. Suasana yang menyenangkan dibalut dengan aman dan nyaman, akan menambah rasa senang di hati masyarakat yang berkunjung ke pantai tersebut. 

Sehingga,  Pantai Rowo Cangak akan menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Jember, tidak hanya bagi masyarakat asli Jember, namun untuk wisatawan local dari luar kota Jember dan wisatawan asing. Hal ini tentunya akan menambahkan pemasukkan bagi Kabupaten Jember, apabila Pantai Rowo Cangak dikelola dengan baik dan benar. 

Tidak hanya bagi pemerintah setempat, keindahan dan kebersihan Pantai Rowo Cangak juga perlu dijaga oleh wisatawan yang berkunjung ke Pantai Rowo Cangak. Sebab, di pantai tersebut masih sedikit tempat sampah untuk membuat wadah atau barang-barang yang hendak kita buang. Akibatnya, barang tak terpakai atau sampah harus kita bawa pulang dan dibuang di tempat yang seharusnya. Maka dari itu, kebersihan pantai atau lingkungan dimulai dari keinginan setiap individu untuk menjadi bersih.

Jadikan kebersihan sebagai pola pikir. Jangan gunakan alam untuk dicari keindahan semata, namun juga cintai alam dengan tidak membuang sampah sembarangan atau melakukan vandalism. Satu satu asset paling berharga bagi generasi mendatan adalah alam yang tetap terjaga kebersihan, keaslian dan keindahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun