Beberapa kali berkontak mata dengan para petani, senyum merekah dan kebahagiaan yang mereka suguhkan. Terdapat berbagai macam tumbuhan yang ditanami oleh petani, antara lain sengon laut, umbi-umbian dan kacang-kacangan. Aura kebahagiaan pun ikut terpancar dalam hati kami.
Rasa lelah selama perjalanan akan terbayarkan setelah keluar dari hutan dan melihat surga laut lepas yang terpampang di depan mata.
Suara debur ombak menggantikan kebisingan lalu lintas kota. Angin pantai menerbangkan seluruh ekspetasi yang terkekang di dalam pikiran kami.Â
Sempat terdiam sejenak, mensyukuri anugerah tuhan yang begitu indah dan dapat kami lihat langsung bukan lagi melalui omongan orang.Â
Pantai ini sangat cocok untuk menenangkan diri dan menjauhi keramaian. Masih jarang sekali orang yang datang, sehingga kebersihan pantai sangat terjaga.Â
Sejauh mata memandang tidak terlihat sampah-sampah berceceran. Tidak hanya itu, populasi Pandanus tectorius merupakan mangrove yang paling banyak di pantai ini. Hamparan bebatuan besar dan bukit juga menambah daya tarik pantai ini. Sangat cocok dijadikan latar belakang foto selfie bersama pasangan, sahabat, maupun keluarga.
Namun, dibalik keindahan Pantai Rowo Cangak, terdapat beberapa permasalahan terkait fasilitas maupun sarana prasarana yang harusnya menjadi perhatian Pemerintah setempat. Beberapa fasilitas seperti, kamar mandi, musholla, pedagang dan lahan parkir tidak tersedia. Hal ini menyebabkan pengunjung merasa kesulitan apabila ingin ke kamar mandi, dan tidak bisa berkunjung terlalu lama karena harus memenuhi kewajiban agamanya.
Tidak ada pedagang juga membuat pengunjung kesusahan apabila hendak membeli kebutuhan yang mendadak seperti makanan, minuman dan sebagainya. Sebab, jarak antara pantai dengan rumah penduduk sangatlah jauh. Menjadi keharusan untuk balik ke pedesaan apabila hendak membeli suatu barang.Â