Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Udara di Langit Jakarta Kotor, Siapa Biang Keladinya?

16 Agustus 2023   19:35 Diperbarui: 16 Agustus 2023   22:34 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kabut asap menyelimuti langit Jakarta. Tanda kualitas udara di Ibu Kota buruk.(KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Ilustrasi polusi di Jakarta/sumber: Kompas.com
Ilustrasi polusi di Jakarta/sumber: Kompas.com

Dengan kata lain, rumor di media sosial yang menyebutkan penyebab polusi di Jakarta adalah PLTU yang dimiliki PLN adalah tidak benar. 

Bahkan, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar dengan tegas mengatakan, penyebab utama memburuknya kualitas udara adalah karena kendaraan bermotor, bukan karena PLTU. 

"Bahwa dugaan polusi udara karena PLTU Suralaya itu kurang tepat. Sebab hasil analisis uapnya itu pencemarannya dia bergeraknya tidak ke arah Jakarta tapi bergerak ke arah Selat Sunda," ungkap Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, seperti dikutip Kumparan.com (14/8/2023).

Hasil studi yang dilakukan Kementerian dan PLN, dengan menggunakan data satelit sentinel troposperik selama 27 Juli hingga 9 Agustus 2023, hasil pembuangan PLTU tidak mengarah ke Jakarta. Melainkan ke arah Selat Sunda.

"Jadi bisa dikatakan bahwa bukan karena PLTU begitu, ya. Apalagi dilihat dari hasil studi penggunaan batu bara yang berpengaruh ke Jakarta, sih, enggak nyampe 1 persen," tambah Menteri asal Nasdem itu. 

Presiden Joko Widodo didampingi Dirut PLN Darmawan Prasodjo mengisi daya mobil listrik/sumber: Kompas.com
Presiden Joko Widodo didampingi Dirut PLN Darmawan Prasodjo mengisi daya mobil listrik/sumber: Kompas.com

Nah, apabila penyebab kotornya udara di Jakarta sudah diketahui dengan pasti, tindakan selanjutnya tentu saja bagaimana kita semua ikut membantu Pemerintah membangun ekosistem kendaraan listrik yang saat ini tengah dilakukan oleh Pemerintah, BUMN, dan juga swasta.

Dengan menggunakan kendaraan listrik, setidaknya masyarakat sudah ikut berkontribusi untuk mengurangi emisi karbon transportasi sampai 56 persen. Selain itu, biaya operasional yang dikeluarkan kendaraan listrik juga jauh lebih murah dari kendaraan konvensional. 

Bukan itu saja, menurut Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti, peralihan ke kendaraan listrik juga akan membantu mengurangi penggunaan energi berbasis impor yang kotor dan mahal ke energi berbasis domestik yang bersih dan murah, sehingga kedaulatan energi nasional juga semakin kokoh.

Bagaimana, Bro? Silakan berikan komentar Anda di bawah ini!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun