Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wabah Virus Corona, Ayo Kita Hadapi Bersama!

4 Maret 2020   20:09 Diperbarui: 4 Maret 2020   20:31 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
chrisinthai/Getty Images/iStockphoto (nationalgeographic.grid.id)

Setiap orang akan percaya, di balik setiap kesulitan, pasti ada kemudahan. Begitu pula halnya dengan mewabahnya virus Corona di Tiongkok, tak ayal membuat  potensi devisa dari sektor pariwisata yang bisa diraih Indonesia ikut hilang. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya sekitar US$ 500 juta per bulan (Rp 7 triliun).

Hal ini bisa terjadi, karena adanya pembatasan dan larangan penerbangan ke Indonesia. Belum lagi, apa yang dilakukan Pemerintah Indonesia sendiri, yakni menunda penerbangan dari dan menuju Tiongkok sejak awal Februari lalu, membuat pemasukan terbesar industri pariwisata ini berkurang drastis.

Apa mau dikata, selama ini, pariwisata Indonesia memang banyak disokong dari turis Tiongkok. Sekadar untuk diketahui, turis asal Tiongkok melakukan 2,07 juta kunjungan ke Indonesia pada tahun lalu. Dari kunjungan itu, total biaya yang dihabiskan mencapai US$ 1.400 untuk setiap kunjungan. Jumlah yang Fantastis, bukan?

Di tengah kelesuan itu, tentu saja masih  ada potensi yang bisa digarap. Misalnya mengerakan potensi turis lokal untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata yang ada di seluruh Indonesia. Untuk soal keindahan alam, kita semua memakluminya bahwa 'bumi nusantara ini merupakan sepotong surga yang diturunkan Tuhan ke bumi'.

Soal tempat wisata, Indonesia bukan hanya dikenal dengan Bali-nya. Ada Bali-Bali lain yang tak kalah indahnya. Hal itu sudah diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode pertama pemerintahnnya, yang disebutnya sebagai 10 Bali Baru.

Ke-10 Bali Baru itu, di antaranya Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Pulau Seribu, Candi Borobudur, Mandalika, Gunung Bromo, Wakatobi, Labuan Bajo, dan Morotai.

Sejumlah wisatawan membawa barang bawaan setibanya di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (22/1/2020). (Katadata.co.id)
Sejumlah wisatawan membawa barang bawaan setibanya di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (22/1/2020). (Katadata.co.id)
Masalahnya, sudah maksimalkah kerja kita mempopulerkan destinasi 10 Bali Baru kita itu kepada bangsa kita sendiri?

Jika belum, saat inilah yang paling tepat untuk mempopulerkannya, terlebih lagi wabah Corona yang sudah menyebar di beberapa negara, membuat masyarakat kita harus berpikir dua kali untuk berpergian ke negara lain.

Meskipun begitu, kerja Pemerintah kita menggenjot pariswisata di Tanah Air tidak bisa dikatakan mudah. Mengapa? Maraknya berita-berita bohong (hoax) seputar virus Corona, ikut mempersulit semua itu.

Namun, seandainya saja, sebagai bangsa kita semua memiliki kesadaran yang sama untuk bersatu, sesulit apa pun yang dialami bangsa dan negara kita ini, kita semua pasti akan bisa menghadapinya secara bersama-sama.

Ayo, kita lawan virus Corona bersama-sama! Apa yang kita adalah untuk bangsa kita sendiri, begitulah jika kita ingin maju!

Salam dan terima kasih!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun