"Kabar Baik! Kasus HIV-AIDS di Kota Cirebon Mengalami Tren Penurunan" Ini judul berita di radarcirebon.disway.id, 21 April 2025. Ini pertanyaan mendasar dari judul berita ini: Yang turun jumlah kasus HIV/AIDS yang terdeteksi atau jumlah kasus infeksi HIV baru?
Disebutkan oleh Sekertaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Cirebon, Sri Maryati, seperti dikutip wartawan: "Sebelumnya jumlahnya bisa mencapai 200 hingga 300 kasus per tahun, pada tahun 2024 tercatat hanya sekitar 137 kasus."
Secara empiris yang disebut oleh Sri Maryati itu adalah jumlah kasus yang terdeteksi, tapi wartawan tidak memahaminya sehingga hanya mengutip pernyataan. Dalam hal ini bisa juga Sri Maryati tidak menjelaskan jumlah kasus apa yang dia sampaikan itu: kasus infeksi HIV baru atau kasus HIV/AIDS yang terdeteksi.
Soalnya, kalau disebut kasus HIV/AIDS turun di Kota Cirebon, maka sejatinya semua warga menjalani tes HIV pada waktu yang ditentukan.
Perlu diingat kasus HIV-positif yang terdeteksi pada warga hanya berlaku pada saat pengambilan darah untuk tes HIV.
Nah, apakah Pemkot Cirebon melakukan tes HIV terhadap semua warga Kota Cirebon secara berkala?
Tentu saja tidak!
Maka, yang dimaksud Sri Maryati ada tren penurunan adalah jumlah kasus HIV/AIDS yang terdeteksi bukan kasus infeksi HIV baru.
Berita yang mengutip pernyataan Sri Maryati sejatinya tidak akurat sehingga menimbulkan rasa aman di masyarakat terkait dengan epidemi HIV/AIDS.
Ada beberapa media online yang menayangkan berita dimaksud, yaitu:
- Pengidap HIV/AIDS di Kota Cirebon Menurun (fajarcirebon.com, 21/4/2025)
- Kasus HIV/AIDS di Kota Cirebon Menurun, Temuan dari Heteroseksual Mendominasi Dibanding Sejenis (kabarcirebon.pikiran-rakyat.com, 23/4/2025) Â
- Dari 300 ke 137 Kasus, KPA Cirebon Ungkap Jurus Tekan HIV/AIDS, Termasuk Lawan Prostitusi Online (jabar.tribunnews.com, 24/4/2025) Â
- Penurunan Kasus HIV di Kota Cirebon, KPA Targetkan Nol Kasus Baru 2030 (beritasatu.com, 22/4/2025)Â