Mohon tunggu...
Syaiful Rahman
Syaiful Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Saya suka membaca dan menulis. Namun, lebih suka rebahan sambil gabut dengan handphone.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Teroris Kembali Berulah, Ini Kata Mantan Teroris

15 Agustus 2023   09:40 Diperbarui: 15 Agustus 2023   09:59 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di sinilah pemahaman mereka menjadi pemahaman kacamata kuda. Mereka hanya mengetahui dan memahami yang ada di kelompoknya. Mereka menjadi eksklusif. Mereka hanya mengadakan halaqah secara rutin bersama kelompoknya.

Jihad Demi Surga

Mereka sangat yakin bahwa jihad alias mati dalam menegakkan agama sesuai pemahamannya akan membuat mereka masuk surga. Mereka tidak takut mati. Karena kalau mati sudah dijamin masuk surga.

Mereka mulai mencari sasaran jihad. Di antara sasarannya adalah rumah ibadah dan polisi atau markas polisi. Saya sempat bertanya, kenapa menyasar polisi?

"Yang selalu menghalangi dakwah kelompok kami adalah Densus 88. Tapi, kami tidak tahu yang mana Densus 88. Oleh karena itu, kami sasar temannya Densus 88, yaitu polisi," jawabnya.

Oleh karena itu, sangat penting memilih guru yang baik dan belajar dari banyak sumber. Sebab kesalahan dalam memilih guru dapat berakibat fatal terhadap kebenaran pemahaman. Demikian pula, terlalu eksklusif juga berpotensi berkacamata kuda sehingga tidak tahu terhadap kebenaran-kebenaran lain yang ada di luar dirinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun