Hela napasku berjejak di jendela kaca
Sekejap menghalangi pandangan mata
Bayang itu punya waktu meloloskan diri
Tapi tak sekedip pun dia mencoba lari
Kesetiaanmu menggantung di kepalaku
Risih karena waktuku selalu denganmu
Apalah daya di buang pun keranjang ada padaku
Sekuat-kuat lemparan batu tetap kembali di situ
Seyogyanya aku mengikatkan tali sahabatÂ
Selangkah di depan atau di belakang kodrat
Bayang itu tetap berpangkal di ujung kaki
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!