Mohon tunggu...
Syaiful Bahri
Syaiful Bahri Mohon Tunggu... -

Syaiful Bahri, lahir di Sumenep, Madura, Jawa Timur, 11 Maret 1991. Kini tinggal di Surabaya dan berhimpun di komunitas ESOK. Sejumlah puisinya termaktub dalam antologi bersama, Teka-Teki tentang Tubuh dan Kematian (IBC, 2010), Antologi 100 Puisi Ibu (Satriowelang Publisher, 2011) dan Mengejar Matahari (2011).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rahasia Menyambut Tahun Baru

22 Desember 2011   18:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:53 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari lagi kita akan bertemu dengan tahun baru. Tidak terasa tahun 2011 akan segera lewat. Untuk menyambutnya, apakah cukup hanya dengan merayakannya dengan meniup terompet? Apa yang bisa dapatkan dari meniup terompet, berkeliling kota, bakar-bakar jagung dan aktivitas selebrasi tahun baru lainnya? Tidak ada, selain kebahagia sesaat. Padahal kita sudah capek menunggu sampai lewat jam dua belas malam. Seharusnya, pergantian tahun memberikan kita sebuah nilai lebih bagi kehidupan kita. Begitu nikmatnya melakukan perbuatan sia-sia? Begitu bangganya kita mengerjakan sesuatu yang tidak ada arti? Lebih baik kita melakukan penyambutan yang luar biasa. Penuh arti dan bermanfaat bagi kehidupan kita kelak. Dan membuat kita pmengembangkan otensi diri. Bagaimana menyambut tahun baru? Saya biasanya menyambutnya dengan tiga hal. Tiga hal yang biasanya terlupakan oleh semua orang, jadi bukan rahasia sebenarnya. Hanya sering terlupa. 1. Evaluasi Hasil yang telah tercapai selama satu tahun Sebenarnya setiap bulan saya melakukannya. Saya memang seringkali memasang target-target yang ingin saya capai. Ini merupakan cara terbaik untuk mengetahui apa yang berkembang dalam diri kita. Tetapi evaluasi untuk menyambut tahun baru berbeda dengan evaluasi bulanan. Ini menyangkut keluasan target, cakupan target yang telah kita buat sebelumnya. Juga menyangkut hubungan keduanya, target satu bulan merupakan anak target dari target satu tahun. Lebih gampangnya target satu tahun adalah tujuan, dan target satu bulan adalah sasaran. Nah, evaluasilah tujuanmu. Seberapa pencapaianmu. Seberapa perkembangan yang kamu capai dalam satu tahun. Itu sungguh menyenangkan. 2. Apa yang ingin dicapai di tahun baru tersebut Setelah mengevaluasi, pastilah muncul pertanyaan di dalam diri kamu, misalkan, “Apa yang ingin kamu capai di tahun baru?” barangkali pada bulan sebelumnya kamu memasang target karya-karya tulis kamu dimuat di beberapa media massa. Sehingga kamu mungkin memasang tujuan umum begini, “Di tahun baru ini saya ingin membuat buku, dan buku tersebut bisa menjadi best seller.” 3. Bagaimana merealisasikannya Ini penyambutan terakhir yang paling menyenangkan di antara sambutan yang telah kita buat. Jika sebelumnya kita barangkali bersedih karena di tahap evaluasi banyak target yang belum tercapai, dan pada tahap memasang target baru kita diajak bermimpi. Maka pada sambutan ini, kita akan merasakan seberapa besar peluang merealisasikan mimpi. Melihat bagaimana mimpi-mimpi yang telah kita tentukan perlahan dan secara pasti terealisasi.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun