Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Eid Mubarak 6: Lebaran, THR, dan Kesejahteraan Psikologis

11 April 2024   18:22 Diperbarui: 11 April 2024   18:33 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam konteks ekonomi, kesejahteraan psikologis memainkan peran penting dalam analisis kesejahteraan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Konsep ini memperluas pemahaman kita tentang kesejahteraan melampaui aspek material dan finansial, dengan mengakui pentingnya kebahagiaan, kepuasan hidup, dan kesejahteraan psikologis dalam menilai kualitas hidup.

Dari perspektif ekonomi, kesejahteraan psikologis tidak hanya merupakan tujuan akhir dari aktivitas ekonomi, tetapi juga menjadi faktor yang memengaruhi perilaku konsumen, produktivitas tenaga kerja, dan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan. Dengan memperhitungkan aspek psikologis dalam analisis ekonomi, kita dapat mengembangkan strategi kebijakan yang lebih holistik dan berkelanjutan, yang menghasilkan kesejahteraan yang lebih baik bagi individu dan masyarakat secara luas.

Kesejahteraan psikologis adalah bagian integral dari kehidupan manusia yang berdampak langsung pada kualitas hidup dan produktivitas. Dalam pandangan ekonomi, pemahaman tentang jenis, bentuk, dan contoh kesejahteraan psikologis membantu merumuskan kebijakan yang memperbaiki kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.Berbagai jenis, bentuk, dan contoh kesejahteraan psikologis dari perspektif ekonomi.

Jenis Kesejahteraan Psikologis

Dari perspektif ekonomi, kesejahteraan psikologis dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yang meliputi:

  1. Kesejahteraan Emosional: Merujuk pada tingkat kepuasan dan kesejahteraan individu dalam mengelola emosi mereka. Ini termasuk perasaan bahagia, damai, dan bebas dari stres yang berlebihan.
  2. Kesejahteraan Mental: Berkaitan dengan kondisi mental individu, termasuk tingkat kecemasan, depresi, dan ketenangan pikiran.
  3. Kesejahteraan Sosial: Menyangkut hubungan sosial individu dengan orang lain dan masyarakat secara keseluruhan. Ini mencakup dukungan sosial, hubungan yang memuaskan, dan integrasi sosial.
  4. Kesejahteraan Spiritual: Berfokus pada pencarian makna hidup dan pemenuhan kebutuhan spiritual individu. Ini mencakup rasa tujuan hidup, kepuasan batin, dan kesadaran diri.

Bentuk Kesejahteraan Psikologis


Dalam konteks ekonomi, bentuk kesejahteraan psikologis dapat diamati melalui berbagai indikator dan tanda, termasuk:

  1. Kebahagiaan Subjektif: Diukur melalui survei dan studi yang bertanya kepada individu tentang tingkat kebahagiaan dan kepuasan hidup mereka. Contohnya adalah World Happiness Report yang menyajikan peringkat kebahagiaan negara-negara berdasarkan survei penduduk.
  2. Kesejahteraan Mental: Diidentifikasi melalui prevalensi masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan stres. Data dari lembaga kesehatan masyarakat dan penelitian ilmiah dapat memberikan gambaran tentang tingkat kesejahteraan mental suatu populasi.
  3. Kualitas Hidup: Diperhitungkan melalui faktor-faktor seperti harapan hidup, tingkat pendidikan, akses terhadap layanan kesehatan, dan tingkat kepuasan dengan lingkungan fisik dan sosial. Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) yang disusun oleh PBB adalah contoh dari pengukuran kualitas hidup secara umum.
  4. Kesejahteraan Sosial: Dapat diamati melalui tingkat partisipasi dalam kegiatan sosial, tingkat kepercayaan pada lembaga-lembaga sosial, dan tingkat dukungan sosial yang diterima individu. Survei sosial dan penelitian tentang jaringan sosial memberikan informasi tentang kesejahteraan sosial suatu masyarakat.

Contoh Konkrit Kesejahteraan Psikologis

Dalam konteks ekonomi, terdapat banyak contoh konkrit yang menggambarkan kesejahteraan psikologis dan dampaknya pada kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan:

  1. Program Kesejahteraan Mental di Tempat Kerja: Perusahaan yang mengimplementasikan program kesejahteraan mental untuk karyawan, seperti sesi konseling, pelatihan manajemen stres, dan akses ke layanan kesehatan mental, dapat mengurangi absensi kerja akibat masalah mental dan meningkatkan produktivitas karyawan.
  2. Investasi dalam Pendidikan dan Kesehatan Mental: Negara-negara yang mengalokasikan anggaran untuk pendidikan dan layanan kesehatan mental secara adekuat cenderung memiliki populasi yang lebih sehat secara mental dan lebih produktif secara ekonomi dalam jangka panjang.
  3. Inisiatif Pengentasan Kemiskinan: Program pengentasan kemiskinan yang efektif tidak hanya berfokus pada aspek finansial, tetapi juga menyediakan bantuan psikologis dan sosial bagi individu yang terkena dampak, seperti pelatihan keterampilan, dukungan psikologis, dan akses ke layanan kesehatan mental.
  4. Peningkatan Akses Terhadap Ruang Hijau: Penelitian telah menunjukkan bahwa akses yang lebih baik terhadap ruang hijau, seperti taman dan area rekreasi alam, dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis individu dan mengurangi tingkat stres, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup.

Kesejahteraan psikologis memegang peranan penting dalam ekonomi modern, dengan memengaruhi perilaku konsumen, produktivitas tenaga kerja, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Melalui pemahaman tentang jenis, bentuk, dan contoh kesejahteraan psikologis, ekonom dapat merumuskan kebijakan yang lebih holistik dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial secara keseluruhan.

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kesejahteraan Psikologis

  1. Kondisi Ekonomi dan Kesejahteraan Finansial: Salah satu faktor utama yang berhubungan dengan kesejahteraan psikologis adalah kondisi ekonomi dan kesejahteraan finansial individu. Penelitian telah menunjukkan adanya hubungan positif antara pendapatan dan kesejahteraan psikologis, di mana individu dengan pendapatan yang lebih tinggi cenderung memiliki tingkat kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi. Namun, penting untuk diingat bahwa kesejahteraan finansial hanya satu aspek dari kesejahteraan psikologis dan faktor-faktor lain juga berperan penting.
  2. Hubungan Sosial dan Dukungan Keluarga: Kualitas hubungan sosial dan dukungan yang diterima dari keluarga dan teman-teman juga berdampak besar pada kesejahteraan psikologis. Individu yang memiliki hubungan yang sehat dan dukungan sosial yang kuat cenderung memiliki tingkat kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi. Dalam konteks ekonomi, ini menunjukkan pentingnya investasi dalam memperkuat hubungan sosial dan mendukung keluarga sebagai bagian dari pembangunan manusia yang berkelanjutan.
  3. Kesehatan Mental dan Fisik: Kesehatan mental dan fisik memiliki hubungan yang kompleks dengan kesejahteraan psikologis. Individu yang mengalami masalah kesehatan mental atau fisik cenderung memiliki tingkat kesejahteraan psikologis yang lebih rendah. Dari perspektif ekonomi, investasi dalam pelayanan kesehatan mental dan upaya untuk mengurangi stigma terhadap masalah kesehatan mental menjadi penting dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis masyarakat secara keseluruhan.
  4. Pekerjaan dan Lingkungan Kerja: Lingkungan kerja dan pengalaman di tempat kerja juga memengaruhi kesejahteraan psikologis individu. Faktor seperti kepuasan kerja, keadilan organisasi, dan keseimbangan kehidupan kerja yang sehat berkontribusi pada kesejahteraan psikologis karyawan. Dari perspektif ekonomi, perusahaan dan pemerintah perlu memperhatikan kondisi kerja yang mendukung untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis tenaga kerja dan produktivitas ekonomi secara keseluruhan.
  5. Akses Terhadap Pendidikan dan Kemampuan: Pendidikan memainkan peran penting dalam membentuk kesejahteraan psikologis individu. Individu yang memiliki akses terhadap pendidikan yang berkualitas cenderung memiliki tingkat kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi karena mereka memiliki lebih banyak kesempatan dan kemampuan untuk mencapai tujuan hidup mereka. Dari perspektif ekonomi, investasi dalam pendidikan adalah langkah penting untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis dan ekonomi masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun