Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Dosen FEB Universitas Andalas www.unand.ac.id www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pertumbuhan Ekonomi Inklusif: Urgensi Reformasi Agraria (162)

5 Maret 2024   07:31 Diperbarui: 5 Maret 2024   07:35 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Salah satu aspek penting dari reformasi agraria non-pertanian adalah pemberian akses yang lebih merata terhadap sumber daya alam seperti hutan, tambang, dan lahan non-pertanian. Banyak negara memiliki sebagian besar sumber daya alam yang dikontrol oleh pihak-pihak tertentu atau perusahaan besar, yang seringkali mengakibatkan eksploitasi yang tidak berkelanjutan dan ketidakadilan dalam distribusi keuntungan. Dengan melakukan reformasi agraria non-pertanian, pemerintah dapat memastikan bahwa sumber daya alam digunakan secara adil dan berkelanjutan, sehingga memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat secara keseluruhan.

Selain itu, reformasi agraria non-pertanian juga dapat menciptakan peluang ekonomi baru di luar sektor pertanian. Dengan memberikan akses yang lebih luas terhadap sumber daya alam, masyarakat dapat mengembangkan berbagai jenis usaha ekonomi, termasuk pariwisata, industri kreatif, dan usaha berbasis sumber daya alam lainnya. Hal ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di berbagai wilayah.

Reformasi agraria non-pertanian juga memiliki potensi untuk memperbaiki kondisi sosial dan politik di berbagai negara. Dengan memberikan akses yang lebih merata terhadap sumber daya alam, reformasi ini dapat membantu mengurangi ketegangan sosial dan konflik yang seringkali terjadi akibat ketidakadilan dalam distribusi kekayaan. Selain itu, reformasi agraria non-pertanian juga dapat memperkuat partisipasi politik masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam, sehingga memperkuat demokrasi dan pemerintahan yang inklusif.

Meskipun demikian, reformasi agraria non-pertanian juga memiliki tantangan tersendiri. Prosesnya seringkali kompleks dan melibatkan berbagai kepentingan yang bertentangan, termasuk antara pemilik sumber daya alam yang sudah ada dan masyarakat yang tidak memiliki akses yang cukup. Oleh karena itu, diperlukan komitmen yang kuat dari pemerintah dan partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa reformasi agraria non-pertanian dilaksanakan dengan adil dan efektif. Reformasi agraria non-pertanian memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dengan menciptakan akses yang lebih adil terhadap sumber daya alam dan kesempatan ekonomi bagi berbagai sektor masyarakat. Melalui langkah-langkah ini, reformasi agraria non-pertanian dapat membantu membangun ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi semua lapisan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih besar dari pemerintah dan masyarakat untuk mendorong dan melaksanakan reformasi agraria non-pertanian secara efektif di berbagai negara.

Namun, reformasi agraria bukanlah tugas yang mudah. Prosesnya seringkali rumit dan melibatkan berbagai kepentingan yang bertentangan, termasuk antara pemilik tanah yang sudah ada dan masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap tanah. Oleh karena itu, diperlukan komitmen yang kuat dari pemerintah, serta partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk masyarakat lokal dan organisasi non-pemerintah, untuk memastikan bahwa reformasi agraria dilaksanakan dengan adil dan efektif.

Reformasi agraria memainkan peran yang sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. Melalui pemberian akses yang lebih adil terhadap tanah, pembangunan infrastruktur pedesaan, dan penciptaan lapangan kerja baru, reformasi agraria dapat membantu membangun ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi semua lapisan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih besar untuk mendorong dan melaksanakan reformasi agraria secara efektif di berbagai negara. Secara keseluruhan, reformasi agraria memiliki urgensi yang besar dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Indonesia. Melalui langkah-langkah konkret dalam redistribusi tanah, peningkatan akses terhadap modal dan teknologi, serta penguatan posisi tawar petani, reformasi agraria dapat menjadi kunci bagi pembangunan ekonomi yang merata dan berkelanjutan bagi semua lapisan masyarakat, termasuk yang berada di pedesaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun