Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pertumbuhan Ekonomi Inklusif, Faktor Geopolitik (110)

22 Februari 2024   10:10 Diperbarui: 22 Februari 2024   11:56 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Contoh Faktor Geopolitik untuk Pertumbuhan Ekonomi Inklusif:

  1. Perjanjian Perdagangan Internasional: Contohnya adalah Kesepakatan Perdagangan Bebas ASEAN yang mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif di kawasan Asia Tenggara.
  2. Krisis Politik: Contohnya adalah krisis politik di Venezuela yang menyebabkan ketidakstabilan ekonomi dan kesulitan akses terhadap kebutuhan dasar masyarakat.
  3. Kerjasama Regional: Contohnya adalah Uni Eropa yang mengintegrasikan ekonomi negara-negara anggotanya untuk menciptakan pasar tunggal dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi inklusif di kawasan tersebut.

Dalam kesimpulannya, faktor geopolitik memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi inklusif suatu negara. Dengan memahami dan mengelola faktor-faktor ini dengan bijaksana, pemerintah dapat menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat.

Terdapat beberapa negara yang telah berhasil menggunakan faktor geopolitik sebagai pilar pertumbuhan ekonomi inklusif, sementara beberapa negara lain masih berjuang untuk mencapai hal tersebut. Berikut beberapa contoh:

Negara-negara yang Sudah Sukses:

  1. Jerman: Jerman adalah contoh negara yang berhasil menggunakan faktor geopolitik, terutama melalui integrasi dalam Uni Eropa, sebagai pilar pertumbuhan ekonomi inklusif. Sebagai anggota UE, Jerman telah menerima manfaat dari pasar tunggal dan uni pasar kerja, yang memungkinkan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan inklusif. Selain itu, Jerman juga memiliki kebijakan fiskal yang cermat dan program inklusi sosial yang luas, termasuk sistem pendidikan dan pelatihan yang kuat, yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
  2. Korea Selatan: Korea Selatan adalah contoh negara yang berhasil menggunakan faktor geopolitik dalam pembangunan ekonomi inklusifnya. Meskipun berada di tengah-tengah ketegangan geopolitik di Semenanjung Korea, Korea Selatan telah mampu memanfaatkan hubungan dagang internasional dan kerjasama regional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Selain itu, Korea Selatan juga telah melaksanakan berbagai kebijakan ekonomi dan sosial yang mendukung inklusi, seperti investasi dalam pendidikan dan pelatihan tenaga kerja.

Negara-negara yang Masih Berjuang:

  1. Yaman: Yaman adalah contoh negara yang menghadapi kesulitan dalam menggunakan faktor geopolitik sebagai pilar pertumbuhan ekonomi inklusifnya. Konflik berkepanjangan di Yaman telah mengganggu stabilitas politik dan keamanan, serta mempengaruhi akses terhadap pasar dan sumber daya ekonomi. Akibatnya, Yaman mengalami krisis kemanusiaan yang parah, dengan kemiskinan yang luas dan kesenjangan ekonomi yang mendalam.
  2. Venezuela: Venezuela adalah contoh negara yang terjebak dalam krisis politik dan ekonomi yang berkepanjangan. Konflik politik internal dan ketegangan geopolitik dengan negara-negara lain telah menyebabkan ketidakstabilan ekonomi dan sosial yang parah. Kondisi ini menghambat kemampuan Venezuela untuk mencapai pertumbuhan ekonomi inklusif, dengan tingkat inflasi yang tinggi, kekurangan bahan makanan dan obat-obatan, serta kemiskinan yang meningkat.

Dalam konteks ini, dapat dilihat bahwa kemampuan sebuah negara untuk menggunakan faktor geopolitik sebagai pilar pertumbuhan ekonomi inklusif dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk stabilitas politik, hubungan dagang, kerjasama regional, dan kebijakan domestik. Negara-negara yang berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi inklusif sering kali memiliki strategi yang kokoh dalam mengelola faktor geopolitik dan merancang kebijakan yang mendukung inklusi sosial dan ekonomi bagi seluruh masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun