Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Dosen FEB Universitas Andalas www.unand.ac.id www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pertumbuhan Ekonomi Inklusif ; Tentang Kesempatan (11)

13 Februari 2024   06:58 Diperbarui: 14 Februari 2024   06:57 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pertumbuhan ekonomi yang inklusif adalah suatu konsep yang mendorong agar manfaat dari pertumbuhan ekonomi tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang atau kelompok elit, tetapi juga dialirkan kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk yang kurang mampu atau terpinggirkan. Hal ini berarti menciptakan kesempatan yang sama bagi setiap individu untuk berpartisipasi dalam perekonomian dan merasakan manfaat dari kemajuan ekonomi yang terjadi.

 

Dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, penting untuk memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal di belakang. Kesetaraan dalam akses terhadap pendidikan, kesempatan kerja, akses ke layanan finansial, dan infrastruktur yang memadai menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan ekonomi yang inklusif.

 

Pertama-tama, pendidikan memainkan peran penting dalam memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang untuk berkembang. Investasi dalam pendidikan yang merata dan berkualitas akan memastikan bahwa setiap individu memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk bersaing dalam pasar kerja yang semakin kompleks.

 

Selanjutnya, akses terhadap layanan keuangan seperti bank dan kredit sangat penting dalam memberdayakan individu dan kelompok yang sebelumnya tidak memiliki akses ke modal. Melalui layanan keuangan yang inklusif, mereka dapat memulai usaha kecil, mengembangkan bisnis mereka, dan meningkatkan taraf hidup mereka.

 

Infrastruktur juga memainkan peran krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif. Pembangunan infrastruktur yang merata, seperti jaringan transportasi dan listrik, akan membuka akses ke daerah-daerah yang sebelumnya terisolasi secara ekonomi, sehingga mengurangi kesenjangan antara wilayah perkotaan dan pedesaan.

 

Selain itu, kebijakan pro-inklusi yang mendukung kesetaraan dan mengurangi disparitas juga diperlukan. Perlindungan sosial, kebijakan pasar tenaga kerja yang inklusif, dan upaya untuk menghapuskan diskriminasi akan membantu menciptakan lingkungan di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berhasil.

 

Di samping itu, dukungan terhadap usaha kecil dan menengah (UKM) juga merupakan langkah penting dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. UKM sering kali menjadi tulang punggung ekonomi lokal dan dapat menjadi motor pertumbuhan yang kuat jika diberikan akses yang cukup terhadap sumber daya dan pasar.

 

Terakhir, inovasi teknologi juga dapat memainkan peran yang signifikan dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Melalui pengembangan teknologi yang terjangkau dan dapat diakses oleh semua orang, kita dapat memastikan bahwa manfaat dari kemajuan teknologi tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang, tetapi juga dialirkan kepada seluruh masyarakat.

 

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi inklusif adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan. Dengan menciptakan kesempatan yang sama bagi semua orang untuk berkembang, kita dapat memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal di belakang dalam perjalanan menuju kemakmuran bersama.

 


Berikut adalah beberapa contoh konkret kesempatan yang sama untuk berkembang dalam konteks pertumbuhan ekonomi inklusif:

 

  1. Akses Pendidikan yang Merata: Memastikan bahwa semua anak memiliki akses ke pendidikan berkualitas tanpa memandang latar belakang ekonomi, sosial, atau geografis mereka. Ini bisa mencakup penyediaan sekolah yang terjangkau, bantuan keuangan untuk biaya pendidikan, dan program beasiswa bagi siswa berprestasi namun kurang mampu.
  2. Pelatihan Keterampilan dan Pengembangan Karir: Memberikan pelatihan keterampilan dan program pengembangan karir yang terjangkau dan dapat diakses oleh semua orang, termasuk pelatihan vokasional, kursus online, dan program magang. Ini membantu individu meningkatkan kompetensi mereka dan mempersiapkan mereka untuk memasuki pasar kerja.
  3. Akses Finansial yang Inklusif: Mendorong penyediaan layanan keuangan yang inklusif, seperti rekening tabungan yang terjangkau, kredit mikro untuk usaha kecil, dan program tabungan pendidikan. Ini memberikan kesempatan bagi individu dan kelompok yang sebelumnya tidak memiliki akses ke modal untuk mengembangkan usaha mereka atau meningkatkan taraf hidup mereka.
  4. Pengembangan Infrastruktur Komunitas: Membangun infrastruktur dasar seperti jalan, air bersih, sanitasi, dan listrik di wilayah pedesaan atau perkotaan miskin yang sebelumnya terpinggirkan. Infrastruktur yang memadai membuka akses ke pasar, layanan kesehatan, dan pendidikan, sehingga meningkatkan kualitas hidup dan memberikan kesempatan ekonomi yang sama kepada semua orang.
  5. Program Pengentasan Kemiskinan: Mengadopsi program pengentasan kemiskinan yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi, seperti program bantuan tunai bersyarat atau program pelatihan keterampilan untuk kelompok rentan seperti pengangguran jangka panjang, penyandang disabilitas, atau ibu tunggal.
  6. Kebijakan Anti-diskriminasi: Mengadopsi kebijakan yang melindungi hak-hak individu dan mencegah diskriminasi dalam akses terhadap pekerjaan, pendidikan, dan layanan publik lainnya. Hal ini menciptakan lingkungan yang adil dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang untuk berpartisipasi dalam perekonomian.

 

Melalui langkah-langkah seperti ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi pada kemakmuran bersama.

 

Hubungan keduanya bisa timbal balik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun