Mohon tunggu...
Syaifuddin Sayuti
Syaifuddin Sayuti Mohon Tunggu... Dosen - blogger, Kelas Blogger, traveller, dosen.

email : udin.sayuti@gmail.com twitter : @syaifuddin1969 IG: @syaifuddin1969 dan @liburandihotel FB: https://www.facebook.com/?q=#/udinsayuti69 Personal blog : http://syaifuddin.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ngeri-ngeri Sedap Lewat Tol Cipali

3 Agustus 2015   23:45 Diperbarui: 4 Agustus 2015   00:57 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Perjalanan di siang yang Panas di Cipali Menguras stamina (foto koleksi pribadi)"][/caption]

7 Korban Tewas Kecelakaan di Tol Cipali Dari Dua Keluarga

Tabrakan Maut di Tol Cipali, 7 Tewas

Berita Tol Cipali Terkini: 51 Kecelakaan & Belasan Tewas Sejak Diresmikan

 

Berita-berita kecelakaan di tol Cikopo - Palimanan (Cipali) seperti di atas seperti menari di benak saya. Tiap ada peristiwa kecelakaan saya antusias mengikuti dan mencatat dalam ingatan. Beragam peristiwa tapi satu reaksi saya : Kok bisa sebuah ruas jalan tol yang baru diresmikan mengundang begitu banyak peristiwa tragis seperti itu. Ada rasa penasaran ingin mencoba sendiri melewati jalan tol Cipali, tapi di sisi lain ada sedikit ketakutan yang sangat manusiawi tiba-tiba menyergap saya.

Dan pengalaman mengemudikan kendaraan (nyetir) langsung itu akhirnya datang juga pas libur Lebaran lalu. Meski pernah ikutan Kompasiana Visit Tol Cipali bareng 40 kompasianer, namun bukan jaminan bisa mulus melewati tol Cipali saat harus nyetir sendiri.

Secara fisik saya dan juga adik ipar saya yang bakal mengemudikan mobil terpisah sengaja menyiapkan diri dengan cara menabung tidur sejak siang hari. Tujuannya, agar di perjalanan kondisi fisik kami sama-sama bugar, terutama saat melintas di jalan tol terpanjang di Indonesia itu. Kami melakukan ini dengan sadar, sebab  umumnya kecelakaan di tol Cipali terjadi lantaran kurangnya konsentrasi si pengemudi. Bisa karena mengantuk, keasyikan menginjak pedal gas karena jalanan yang cenderung lurus dan tanpa tantangan membuat mobil dipacu dalam kecepatan sangat tinggi, hingga akhirnya lepas kendali.

Berangkat, Fisik OK = Konsentrasi OK

Berangkat dari rumah di kawasan Jakarta coret, di Cibubur sonoan dikit, Senin (20/7) sekitar pukul 00.30. Rombongan kami 3 keluarga dalam 2 mobil berjumlah 14 orang. Jadi masing-masing mobil berisi 7 orang. Lumayan pas sesuai seat kendaraan sejuta umat kami. Kami berangkat menuju Jogjakarta untuk berlibur. Sengaja kami pilih hari keempat Lebaran dengan asumsi jalanan relatif sudah lebih lengang karena pemudik sudah berada di kampung halaman masing-masing.

Sampai di jalan tol ternyata perkiraan saya benar. Kondisi jalan tol tidak terlalu padat. Bayangan macet di Cipali seperti dialami para pemudik menjelang Lebaran atau di hari "H" Lebaran ternyata benar-benar tak terjadi. Mobil ngacir di jalur menuju Palimanan. Sebaliknya, jalur dari Palimanan menuju Cikopo/ Cikampek macet total. Sekitar 20 kilometer panjang kemacetan kendaraan ke arah Jakarta. Wow.

[caption caption="Panas Terik Saat Siang Jadi Tantangan Tersendiri (foto koleksi pribadi)"]

[/caption]

Karena merupakan pengalaman pertama nyetir sendiri di tol Cipali sempat agak gugup juga karena semua kendaraan seperti beradu cepat, memacu kecepatan mobilnya secara maksimal. Saya masih ingat keselamatan orang-orang tercinta sehingga 'sengaja' hanya melajukan kendaraan di kisaran kecepatan 80-100 km/jam. 

Karena masih gres jalanan aspal maupun beton di tol Cipali masih sangat enak dilalui. Mulus dan nyaman untuk berkendara dalam kecepatan yang tinggi. Tapi kalau harus memilih saya lebih senang melintas di jalanan beraspal karena relatif lebih enak, tak mengeluarkan suara gesekan ban yang 'berisik' seperti halnya jalanan beton. Kontur jalan yang rata juga sebenarnya menyenangkan karena tak membuat kendaraan 'dipaksa' bekerja ektra keras, setidaknya jika dibandingkan dengan jalanan naik turun dan berkelok-kelok yang ada di tol Purbalenyi misalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun