"Kami juga menemukan praktik bullying (menghardik) terhadap Alif, karena itu kami merekomendasikan keluarga Alif dilindungi oleh pihak kepolisian dari intimidasi. Ancaman tersebut berasal dari guru senior dalam hal ini, wali kelas dan sesama temannya," katanya.
Dalam pengakuannya, Alif dipaksa memberikan contekan. "Guru saya, Pak F, yang menyuruh saya memberi contekan. Sebelum UN justru dia mengatakan kapan lagi saya bisa membalas budi para guru. Kata Pak F, apa tidak kasihan kalau teman saya tidak lulus," kata Daniel menirukan Alif.
"Laporan kecurangan dari keluarga Alif kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Surabaya sudah menjadi kewajibannya. Laporan kecurangan ini harusnya direspons secepatnya. Kejujuran dari masyarakat harus dijaga dan jangan sampai ada kesan kalau jujur yang ajur (hancur)," katanya.
Sementara itu, anggota tim independen lainnya, Kresnayana Yahya, mengatakan, ada problem komunikasi dalam kasus mencontek massal tersebut.
"UN yang seharusnya menjadi tolak ukur, justru menciptakan tekanan kepada siswa, sehingga siswa cenderung merasa ketakutan untuk menolak jika diminta oleh guru," katanya.
Namun, Kepala Disdik Surabaya Sahudi belum dapat dikonfirmasi, sedangkan pihak kepolisian mengaku belum ada tindakan penjagaan khusus kepada Alif dan keluarganya, karena polisi menilai kasus itu sebaiknya diselesaikan secara internal, bukan pidana.
Untuk menyukseskan praktik mencontek itu, wali kelas Alif sempat melakukan tiga kali simulasi, sehingga masing-masing siswa sudah tahu perannya masing-masing dengan Alif sebagai pemasok bahan contekan, lalu ada yang menggandakan jawaban contekan dan ada yang mengedarkannya ke kelas lain.
---------------------
"ini terjadi karena kurang percaya diri dan tidak adanya tanggung jawab dalam tugas pada profesinya dari para pengajar yang ada di SDN 2 Gadel, lantaran khawatir akan terjadinya ketidak berhasilan pencapaian kelulusan UN di sekolahnya, sehingga akhirnya di Alif dijadikan peonir awal perpanjangan tangan kegiatan mencontek massal oleh guru yang bertanggung jawab pada saat itu."
---------------------
Warga Gadel Tertekan Pemberitaan Contek Massal
(sumber : Kompas.com)