Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mematikan Lampu Dapur

18 September 2025   10:12 Diperbarui: 18 September 2025   10:18 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sisakan satu ciuman di dapur sebelum kita mematikan lampu. " -Ata Moharreri

kita tidak pernah benar-benar selesai
di dapur ini.
selalu ada piring yang belum sempat dicuci karena malas,
gelas yang tertinggal setengah isi karena kita terlalu kenyang,
atau suara sendok jatuh yang memecah keheningan.

kau bilang,
"besok saja."
dan aku mengangguk,
meski aku tahu tidak semua besok datang.

aku suka cara lampu dapur
pelan-pelan meredup ketika kau matikan,
seolah menyisakan ruang kecil
untuk kita menggantungkan sisa hari.

kadang aku ingin berkata:
sisakan sesuatu di sini,
cukup sentuhan kecil di meja,
atau bibir yang singgah sebentar
sebelum kita pergi tidur.

karena besok pagi,
tak ada yang akan tahu
bahwa di balik piring kotor
dan kompor yang dingin,
pernah ada kita
yang diam-diam saling menyimpan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun