kepalaku sakit dan hidungku
agak beringus
kucing-kucing di rumah
berlarian, membawa suara
bukan lagu lama di radio
atau nada bicara seorang penyiar
yang mengingatkanku pada seseorang
ibu menghidangkan segelas susu
hangat dengan macam-macam doa
penangkal segala yang sakit dan pahit;
ia mencintaiku sebelum aku lahir
jadi aku bersyukur
karena cinta itu buta
ibu memeriksa suhu panas tubuhku
dengan meletakkan telapak tangannya
di atas dahiku
aku menjerit 'aduh' karena itu tepat mengenai jerawat
lalu ibu menawarkan makanan
tapi kukatakan aku tidak lapar
aku hanya ingin tahu tuhan apa kabar
sepertinya ia mulai mengabaikanku karena aku hamba yang cerewet
di sebelah lemari aku duduk dan berpikir
dengan sepasang telinga
yang menelan semua suara
dalam sebuah perayaan
menunggu tamu
beberapa ketukan terdengar
di balik pintu
aku terlambat berdiri
ibu yang menyambut
hanya orang asing, katanya
seluruh aku yang ingin tahu
bergegas menuju pintu
sebelum kembali ditutup ibu
tapi ia sudah pergi lagi
aku bertanya: siapa yang datang?
ibu menjawab: kenangan