"Rita, Ma?"
"Iya, kamu makan dulu. Nanti Rita sama anak kamu datang ke mari buat jenguk kamu."
"Beneran, Ma?"
"Iya."
"Asyiiikk!"
Ia makan dengan lahap. Di sisi lain, wanita itu berurai air mata sembari menyuapi anaknya. Bagaimana tidak, kembali, untuk kesekian kali dia harus membohongi anak semata wayangnya.
Tak lama setelah selesai makan, anak dari wanita  itu akan mengamuk dan bisa menghancurkan benda-benda apa saja yang ada di sekitarnya, atau melukai siapa saja yang ada di depannya. Dan kemudian dia menangis. Ibunya tahu, dia kehilangan.
***
It's my life
It's now or never
I ain't gonna live forever
Tepat pukul dua siang, alarm saya berbunyi. Sial. Rupanya saya ketiduran. Ternyata semua kegilaan dan kesedihan itu hanya mimpi. Tapi terasa nyata sekali. Yang benar saja, masa saya jadi orang gila. Tapi saya sampai meneteskan air mata. Sungguh, saya teringat ibu saya. Sudah lama saya tidak bertemu beliau.
Singkat cerita saya langsung menelepon beliau dan bertanya banyak hal serta menceritakan mimpi absurd yang baru saya alami.
Saya juga langsung teringat pada istri saya.