Bagi sebagian besar keluarga Indonesia, meja makan tak lengkap tanpa kehadiran rendang atau semur. Dua masakan ini sudah seperti penghuni tetap yang menjadi tumpuan selera sekaligus pengikat kebersamaan. Tak hanya digemari dari sisi cita rasa, rendang dan semur juga merupakan dua kuliner nusantara yang sarat makna dan budaya. Pantas saja kehadirannya selalu dinanti dan menjadi menu wajib di setiap rumah.
Membedah Kelezatan Tiada Tara Rendang
Rendang dikenal sebagai salah satu kuliner terenak di dunia. Masakan asal Sumatra Barat ini begitu kompleks dan berlapis dengan perpaduan rempah-rempah yang mencapai puluhan varian seperti cabai, bawang, lengkuas, jahe, kunyit, jintan, kayu manis, cengkih, dan rempah lainnya. Daging sapi yang dibalur bumbu-bumbu ini kemudian dimasak berulang kali dalam santan dan pulusan hingga kering dan kehitaman. Teksturnya menjadi sangat lembut namun rasa dan aromanya meledak-ledak di mulut.
Bukan pekerjaan mudah untuk mengolah rendang hingga mencapai tingkat kualitas tinggi. Diperlukan kesabaran dan ketelatenan luar biasa. Namun, jerih payah ini terbayar lunas ketika setiap suapan rendang membanjiri rongga mulut dengan cita rasa pedas, gurih, rempah dan sedikit asam yang memanjakan lidah.
Tak heran, selain diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO, rendang juga kerap dinobatkan sebagai hidangan terlezat di dunia versi sejumlah media kuliner kelas dunia seperti CNN, Taste Atlas, dan lain-lain. Seperti kata William Wongso, "Rendang is amazing because of its explosion of spices, the tendernesss of the meat, the minginess of the sauce, and the addictive burst of flavors in the mouth."
Semur, Teman Kuliner Sejati Sehari-hari    Â
Sementara rendang hadir dengan kemewahan dan kerumitan rasanya, semur justru tampil lebih sederhana dan bersahaja. Namun, tidak berarti masakan ini kalah menggugah selera. Semur adalah satu di antara hidangan sehari-hari yang cukup fenomenal karena kelezatannya sulit ditolak.
Ada kehangatan dan kenyamanan yang terpancar dari semur. Potongan daging sapi yang empuk dan meresap bumbu kecap manis, berpadu dengan aroma rempah-rempah seperti bawang, kemiri, kayu manis, dan cengkih. Kuah kehitamannya yang kental dan sedikit berambut menambah cita rasa khas dan gurih di lidah.
Dari Filosofi hingga Warisan Leluhur Â