Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Guru yang masih belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Memulihkan Kendali Hidup dengan Puasa Media Sosial

30 Maret 2024   00:01 Diperbarui: 30 Maret 2024   00:05 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen biliksantri

Gejala negatif lainnya dari kecanduan media sosial termasuk gangguan pola tidur, penurunan produktivitas, kecemburuan sosial, dan bahkan depresi. Sangat mudah untuk terjebak dalam lingkaran setan perbandingan diri yang tidak sehat dengan kehidupan yang difilter dan dipoles secara online dari orang lain. Studi juga telah menghubungkan penggunaan media sosial yang berlebihan dengan peningkatan kecemasan, rendahnya harga diri, dan masalah perhatian.

Manfaat Puasa Media Sosial

Untungnya, ada solusi untuk membebaskan diri dari jeratan kecanduan media sosial ini: puasa media sosial. Seperti puasa dalam tradisi spiritual, puasa media sosial melibatkan pengekangan diri sementara dari kebiasaan yang berlebihan dan merusak. Ini adalah kesempatan untuk mengambil jeda dari arus konstan informasi dan stimulasi yang datang dari media sosial dan memulihkan keseimbangan dalam hidup kita.

Dengan menjaga jarak dari media sosial untuk sementara waktu, kita dapat lebih sadar akan seberapa banyak waktu dan energi yang telah kita habiskan untuk menggunakannya. Kita juga dapat merasakan manfaat dari disengagement, seperti peningkatan produktivitas, konsentrasi yang lebih baik, dan penurunan stres. 

Menjalankan Puasa Media Sosial dengan Efektif

Puasa media sosial bisa dilakukan dalam berbagai bentuk dan durasi. Beberapa orang memilih untuk menghapus aplikasi media sosial dari perangkat mereka selama beberapa hari atau minggu. Yang lain mungkin memutuskan untuk hanya memeriksanya pada waktu tertentu setiap hari, seperti 30 menit di pagi hari dan 30 menit di malam hari. Apapun pendekatan yang Anda pilih, tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan Anda pada media sosial dan mengambil langkah mundur untuk mengevaluasi kembali prioritas dan kebiasaan Anda.

Selama masa puasa, penting untuk memiliki strategi untuk menangani "gejala putus obat" yang mungkin muncul. Anda mungkin akan merasakan gejala semacam "putus obat" awalnya. Anda mungkin merasa gelisah, bosan, atau bahkan cemas saat tidak dapat mengakses umpan media sosial Anda. Namun, ini adalah tanda bahwa Anda memang kecanduan dan perlu mengambil jeda.

Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat mencari pengganti aktivitas yang lebih produktif dan bermakna, seperti membaca buku, berolahraga, atau menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekat. Anda juga dapat memanfaatkan aplikasi pembatasan waktu dan pemblokiran situs web untuk membantu mengendalikan dorongan untuk memeriksa media sosial.

Dengan berjalannya waktu, Anda akan mulai merasakan manfaat dari puasa media sosial. Anda akan menemukan bahwa Anda memiliki lebih banyak waktu dan energi untuk mengejar minat dan hobi yang lebih produktif dan bermakna. 

Anda akan lebih hadir dalam interaksi dengan orang-orang di sekitar Anda, mendengarkan dengan lebih baik dan terlibat dalam percakapan yang lebih bermakna. Anda mungkin juga akan merasakan penurunan stres dan peningkatan kesehatan mental karena Anda tidak lagi terjebak dalam lingkaran perbandingan sosial yang tidak sehat.

Mengintegrasikan Media Sosial dengan Lebih Bijak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun