Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Guru yang masih belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menyambut Ramadan dengan Target Mulia

12 Maret 2024   00:01 Diperbarui: 12 Maret 2024   10:53 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Sarwa Media 

"Meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah, memperbaiki akhlak, mengontrol nafsu, menjalin silaturahmi, dan menuntut ilmu, itulah target-target untuk membuat Ramadan penuh berkah." 

Bulan Ramadan, bulan yang dinanti oleh setiap muslim di seluruh dunia. Ia datang dengan membawa kesempatan emas untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa kepada Allah. Dalam bulan yang penuh rahmat ini, amalan-amalan baik selayaknya digandakan, sebagaimana Allah melipatgandakan pahala kebaikan. 

Namun, agar bulan Ramadan tidak sekedar berlalu begitu saja, penting bagi kita untuk menyusun target-target mulia yang akan menjadi panduan dalam menjalankan ibadah. Dengan memiliki target yang jelas, insyaAllah kita akan lebih terarah dan mampu memaksimalkan kesempatan emas di bulan yang berbarakah ini.

Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Ibadah

Sudah menjadi tradisi, di bulan Ramadan kita akan lebih banyak melakukan ibadah-ibadah seperti shalat, puasa, membaca Al-Quran, berzikir, dan beristighfar. Namun, pada Ramadan tahun ini, penulis mencoba untuk meningkatkan target ibadah. Misalnya, dengan mentargetkan untuk mengkhatamkan Al-Quran minimal 1 kali atau melaksanakan shalat sunnah seperti shalat tahajjud, dhuha, dan rawatib dengan lebih rutin.

Shalat tahajjud menjadi amalan sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Shalat yang dilakukan pada sepertiga malam ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menghapuskan dosa-dosa kecil, menjadi penyebab diampuni Allah, dan merupakan salah satu tanda keimanan seorang hamba. Lalu shalat dhuha, shalat yang dikerjakan pada waktu matahari sedang naik, juga menjadi amalan yang dianjurkan untuk memperbanyak pahala kita.

Selain itu, penulis akan berusaha untuk memperbaiki kualitas ibadah. Melakukan setiap ibadah dengan khusyu' dan kehadiran hati yang sempurna. Merenungkan makna ayat-ayat suci Al-Quran yang Anda baca, pahami dzikir-dzikir yang Anda lantunkan, dan merasakan kekhusyukan saat berdiri di hadapan Allah dalam shalat. Kualitas ibadah yang khusyu' jauh lebih baik daripada kuantitas ibadah yang dilakukan dengan hati yang lalai.

Memperbaiki Akhlak dan Perilaku 

Selain ibadah-ibadah ritual, Ramadan juga merupakan momentum yang tepat untuk mengintrospeksi dan memperbaiki akhlak serta perilaku kita. Di bulan yang suci ini, penulis mencoba untuk lebih menahan amarah dan bersabar dalam menghadapi ujian. Membiasakan diri untuk berkata lemah lembut dan menghindari perkataan kasar yang dapat menyakiti orang lain.

Nabi Muhammad telah memberi teladan bagi kita dalam hal memperbaiki akhlak. Beliau dikenal sebagai sosok yang sangat penyabar, lemah lembut tutur katanya, serta senantiasa berbuat baik kepada sesama. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." Sebagai umat beliau, sudah selayaknya kita mengikuti jejak akhlak mulia Rasulullah.

Salah satu praktik mulia di bulan Ramadan adalah berbagi dengan sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan. Jangan lupakan untuk membantu saudara kita yang kurang beruntung dengan cara menyumbangkan sebagian rezeki atau waktu untuk sukarelawan di lembaga-lembaga sosial. Perbuatan sederhana ini akan menjadi ladang pahala yang besar di sisi Allah.

Mengontrol Nafsu dan Menghindari Kemaksiatan

Berpuasa di bulan Ramadan bukan hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga mengontrol seluruh nafsu dan menghindari segala bentuk kemaksiatan. Oleh karena itu, pada bulan ini penulis juga akan mencoba untuk menahan pandangan dari hal-hal yang dapat mendorong pada perbuatan maksiat, menahan lisan dari menggunjing dan memfitnah orang lain, serta menahan tangan dari perbuatan-perbuatan yang diharamkan agama.

Allah telah berfirman dalam Al-Quran, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" (QS Al-Baqarah: 183). Dari ayat ini, kita dapat memetik pelajaran bahwa tujuan utama dari berpuasa adalah agar kita menjadi orang-orang yang bertakwa, yaitu mereka yang senantiasa taat pada perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya.

Menjalin Silaturahmi dengan Keluarga dan Saudara

Bulan Ramadan adalah saat yang paling tepat untuk memperkuat tali silaturahmi dengan keluarga dan sanak saudara. Di bulan yang penuh berkah ini, luangkanlah waktu untuk bersilaturahim dan berkumpul bersama keluarga besar. Memanfaatkan momentum ini untuk saling meminta maaf atas segala kesalahan di masa lalu dan memaafkan kesalahan orang lain dengan lapang dada.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi." Sungguh mulia dan agung janji Allah bagi mereka yang senantiasa menjalin silaturahmi. Oleh karena itu, jangan sampai kita melewatkan momen berharga ini untuk mempererat tali persaudaraan.

Menambah Wawasan Ilmu Agama

Akhir bulan Ramadan biasanya ditandai dengan hari raya Idul Fitri, di mana kita lanjut berpuasa enam hari di bulan Syawal. Namun, momen ini bukanlah akhir dari perjalanan spiritual kita. Justru, seharusnya momen ini menjadi awalan bagi kita untuk senantiasa menambah wawasan ilmu agama.

Manfaatkan bulan Ramadan untuk mengikuti pengajian, ceramah, atau kajian ilmu seputar Islam dan kehidupan Nabi Muhammad, baik secara langsung maupun melalui media online. Dengan memperkaya wawasan kita tentang Islam, insyaAllah kita akan semakin termotivasi untuk menjadi insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah.

Rasulullah telah memerintahkan umatnya untuk senantiasa menuntut ilmu, sebagaimana sabda beliau, "Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan." Ilmu adalah cahaya yang akan menerangi kehidupan kita di dunia dan akhirat. Semakin banyak ilmu yang kita miliki, semakin terang pula jalan kehidupan kita.

Demikianlah beberapa target mulia yang penulis siapkan untuk menyambut datangnya bulan Ramadan. Ingatlah, Ramadan adalah momen yang berharga untuk memperbaiki diri. Dengan menyusun target dan memanfaatkannya dengan baik, semoga kita dapat meraih keberkahan dan ampunan dari Allah di bulan yang penuh rahmat ini. Selamat menjalankan ibadah Ramadan! Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk dan kemudahan bagi kita dalam menggapai target-target mulia tersebut. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun