Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Menjaga Nyala Menulis di Tengah Dunia yang Sibuk dan Bising

21 Juni 2025   06:30 Diperbarui: 21 Juni 2025   05:55 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menjaga nyala menulis. (Sumber: Freepik.com)

Seri 10 dari 10 seri "Menulis Agar Dibaca"

Menulis adalah kegiatan sunyi yang berhadapan dengan dunia yang sangat bising. Ketika kita duduk di depan layar, mencoba merangkai kata, di luar sana notifikasi berloncatan, deadline menunggu, dan linimasa media sosial terus berlomba mencuri perhatian.

Di zaman serba cepat ini, menjaga semangat menulis terasa seperti menjaga lilin kecil di tengah badai. Kadang kita ingin menulis, tapi tak punya waktu. Kadang ada waktu, tapi pikiran tak fokus. Kadang semua sudah siap, tapi keraguan datang: "Apakah tulisan ini layak dibaca?"

Tapi siapa pun yang telah memulai kebiasaan menulis---dan merasakan keajaiban kecil ketika tulisannya dibaca dan memberi dampak---pasti tahu: ini bukan sekadar hobi. Ini adalah jalan sunyi yang penuh makna.

Menulis Adalah Latihan Keberanian

Setiap tulisan yang dipublikasikan adalah bentuk keberanian. Keberanian membuka isi kepala, mengungkap isi hati, dan kadang mempertaruhkan nama baik. Tapi di situlah keindahannya: menulis melatih kita untuk berpikir jernih, berbicara jujur, dan bertanggung jawab atas kata-kata.

Menulis bukan hanya soal ide, tapi juga soal keberanian untuk tetap hadir meski dunia sibuk.

1. Terima Bahwa Tidak Harus Sempurna

Salah satu musuh utama penulis digital adalah perfeksionisme. Kita ingin tulisan kita rapi, cerdas, penuh referensi, viral, disukai semua orang.

Tapi kenyataannya, menunggu tulisan sempurna sering membuat kita tak menulis sama sekali. Tulisan yang bagus adalah tulisan yang selesai. Lebih baik menulis satu halaman yang jujur daripada menunda menulis seratus halaman yang tak kunjung jadi.

2. Cari Waktu Kecil, Bukan Waktu Luang

Kita sering berkata, "Aku akan menulis kalau sudah ada waktu." Tapi waktu luang itu langka. Dan kadang kalau sudah luang, malah lebih tergoda rebahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun