Mohon tunggu...
Syafrul Abdullah
Syafrul Abdullah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menulis adalah seni dalam menyampaikan informasi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika Bansos Beraroma Politik

5 September 2020   20:07 Diperbarui: 5 September 2020   20:25 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wabah covid 19 yang melanda dunia, berimbas pada sektoral sendi ekonomi. Paling dirasakan masyarakat kelas bawah menjerit saat ini, namun mau tidak mau penanganan harus dilakukan demi penyelamatan anak bangsa.

Kenyataan, kemerosotan ekonomi  rakyat hingga berujung pada alternatif lain langkah kebijakan Pemerintah untuk memberikan bantuan cuma cuma patut diapresiasi.

Pada lain kesempatan para dermawan juga melakukan hal yang sama. Beberapa kalangan ikut latah membagikan bantuan dengan dalih kemanusiaan.

Bantuan para dermawan mencuri perhatian masyarakat. Kelompok inilah menjadikan momen covid 19, sebagai ajang balas jasa ataupun ajang cari suara, namun yang jelas ada aroma di sana.

Menurut beberapa pakar politik dan ekonom, pemberian bantuan pasti sekali di embel embeli dengan harapan balas jasa, "Take and Give" tidak semua bantuan diberikan dengan cuma cuma tanpa balasan.

Bansos yang disalurkan pemerintah kewajiban pada rakyatnya. Namun bansos dari pihak pihak, tentu ada maunya.

Para tokoh elit berlomba lomba menyalurkan bantuan kepada masyarakat. Perhatian berlebihan ditunjukkan. Mulai dari sembako hingga uang tunai dikucurkan.

Ya, begitu kenyataannya, semoga banyak tokoh elit yang memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Secara ekonomi sangat terbantu demi kelangsungan dapur mereka.

Meski demikian, wabah covid 19 harus ditanggulangi, demikian juga dengan ekonomi masyarakat juga harus diantisipasi. Gejolak sosial akan timbul apabila ekonomi masyarakat morat marit.

Kejahatan timbul dari kondisi sosial ekonomi masyarakat di kelas bawah pada umumnya, begitu para pakar menyebutnya.

Meski tahun politik masih jauh, tapi aromanya sudah tercium karena terbawa angin sepoi. Masihkan ada yang belum merasakannya. Karena ini begitu nyata.

Bagi rakyat jelata, apa yang diberi terimalah, belum dapat mintalah. Ingat satu hal kondisi masih darurat covid 19, waspadalah.**

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun