Mohon tunggu...
Syafrina Nurhaliza
Syafrina Nurhaliza Mohon Tunggu... Universitas Muhammadiyah prof Dr Hamka

Saya merupakan seorang mahasiswa FISIP UHAMKA

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perubahan Iklim Picu Ancaman Ganda: Gangguan Hormon Perempuan Hingga Krisis Kesehatan Mental Remaja

11 Juli 2025   04:02 Diperbarui: 11 Juli 2025   04:02 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para Narasumber Seminar Nasioal di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Dokumentasi Syafrina Nurhaliza)

Jakarta -- Krisis iklim kini tidak lagi sekadar isu lingkungan. Dampaknya telah merambah ke ranah kesehatan publik, bahkan menyentuh persoalan paling intim dalam tubuh manusia sistem hormonal dan memengaruhi kesehatan mental generasi muda.

Dalam seminar bertema "Resiliensi Gen Z: Bangun Generasi Tangguh Hadapi Perubahan Iklim" yang digelar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) pada Rabu, 2 Juli 2025, sejumlah pakar lintas bidang memperingatkan bahwa perubahan iklim memicu ancaman kesehatan ganda, baik secara biologis maupun psikologis, yang harus segera direspons.

Gelombang Panas Rusak Keseimbangan Hormon Perempuan

dr. Heru Kasidi (Ketua Harian Pita Putih Indonesia) sedang memaparkan materi (Dokumentasi Syafrina Nurhaliza)
dr. Heru Kasidi (Ketua Harian Pita Putih Indonesia) sedang memaparkan materi (Dokumentasi Syafrina Nurhaliza)

dr. Heru Kasidi, Ketua Harian Pita Putih Indonesia, mengungkapkan fakta yang selama ini jarang dibahas dalam isu iklim: dampak gelombang panas ekstrem terhadap sistem neuroendokrin manusia. Dalam sesi bertajuk "Dampak Perubahan Iklim terhadap Pola Hormonal Tubuh", ia menjelaskan bagaimana kenaikan suhu bumi berpengaruh langsung pada kerja hipotalamus, pusat kendali hormon di otak.

"Hipotalamus sangat sensitif terhadap stres termal. Saat terganggu, produksi hormon seperti GnRH (Gonadotropin-Releasing Hormone) juga ikut kacau. Hasilnya, siklus menstruasi perempuan menjadi tidak teratur, ovulasi terganggu, hingga berisiko mengalami menopause dini," kata dr. Heru di auditorium FISIP UHAMKA.

GnRH sendiri memegang peran penting dalam sistem reproduksi. Gangguannya tidak hanya berdampak pada kesuburan, tetapi juga meningkatkan risiko sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan gangguan tiroid, yang kini semakin sering ditemukan pada perempuan usia produktif.

"Ini adalah persoalan serius yang belum banyak disuarakan. Perempuan sebagai penjaga kehidupan justru menjadi kelompok yang paling rentan," tambahnya. Ia juga menyoroti beban ganda yang dipikul perempuan sebagai ibu, pekerja, sekaligus pengelola rumah tangga, yang membuat mereka lebih mudah terdampak stres lingkungan.

2024 Tahun Terpanas dalam Sejarah

Bpk Siswanto, MSc, Phd (Koordinator Bidang Informasi Iklim Terapan BMKG) sedang memaparkan materi (Dokumentasi Syafrina Nurhaliza)
Bpk Siswanto, MSc, Phd (Koordinator Bidang Informasi Iklim Terapan BMKG) sedang memaparkan materi (Dokumentasi Syafrina Nurhaliza)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun