Mohon tunggu...
Syafiq Muhammad
Syafiq Muhammad Mohon Tunggu... lainnya -

Mencoba kembali menjadi Manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lakon yang Kesulitan Mengatakan Cinta

8 Mei 2014   04:55 Diperbarui: 11 Juni 2016   14:28 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


seandainya aku walmiki

kutulis takdirmu mencintaiku

sejak detik pertama

engkau lahir ke dunia


aku tak perlu setampan rama

demikian engkau, tak usah secantik dewi sinta

cukuplah sepasang pengembara

yang hidup di atas sapi benggala

berbaju sederhana

berlaku sederhana

sedang cinta kita istimewa

seandainya aku walmiki

tak perlu kata-kata sebagai perantara cinta

ketakutan-ketakutan memenuhi dada

“jika cinta kenapa perlu merasa takut?”

entah!

kumaki rembulan

sebab cahayanya mengingatkanku padamu

kuhardik angin

sebab belaiannya serupa belaianmu

kubenamkan senja

sebab , memandangnya

tak ada bedanya dengan memandangmu


apakah percintaan ini

sama riwayatnya

dengan percintaan hanuman dan trijata?

percintaan tanpa kata-kata?

meskipun mustahil, darinya terlahir trigangga

tahukah engkau

aku bisa menjelma menjadi rahwana sekarang

mengerang diatara gunung sondara-sondari

suaraku bermukim di hati para nelangsa

yang hatinya hampa dari cinta

aku cinta kau

aku cinta kau

aku cinta kau

alangkah sulitnya berkata-kata

wahai batara

batara guru...

rasukilah tubuhku dan bicaralah kepadanya sebagai aku

katakan aku mencintainya

“bukankah engkau walmiki?”

bukan, aku hanya bilang seandainya

apalah artinya swarga loka

tanpa bidadari yang menghuninya

apalah artinya hati

jika bukan engkau yang memiliki

aku sedang mabuk

sedang ingin mabuk

mabuk engkau wahai kekasih

aku semakin mabuk memikirkan bahwa katanya,

cinta tak harus memiliki


jika tidak kumiliki, engkau akan menjadi milik orang lain

dan jika aku mencoba mencintai milik orang lain

akan jadi perkara tentu saja

merepotkan

aku mengerti teori, filsafat, tafsir,

atau entah engkau menyebutnya apa

bahwa cinta tak bisa berada dalam kuasa

bahwa kuasa adalah pisau yang mengiris nadi cinta

tentu saja

aku bukannya ingin menguasaimu

aku hanya ingin bersamamu





Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun