Mohon tunggu...
Imam
Imam Mohon Tunggu... Lainnya - Syafi'i

Tulisanmu mencerminkan bagaimana sifat dan tindakanmu dalam berperilaku setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tren 2021 Berburu Tanaman

6 Januari 2021   10:48 Diperbarui: 6 Januari 2021   11:02 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kalau tahun lalu ada masker, celana kulot, sepeda, tanaman janda bolong dan ikan cupang, sepertinya trend 2021 ini tidak jauh-jauh dari tanaman nih, tanaman apa yang dimaksud? Apakah bunga atau malah pepohonan? Fenomena yang sedang terjadi di masyarakat sudah membuktikan sejak kehadiran makhluk tuhan yang bernama covid-19. 

Masyarakat menjadi alih kesibukan semenjak diberlakukannya kerja dan belajar dari rumah serta melakukan kegiatan apapun harus virtual / memanfaatkan media yang bisa mengumpulkan massa tanpa harus bertatap muka, misalnya google meet dan zoom. Ngemeet dan ngezoom juga menjadi trend 2021.

Dari fenomena yang terjadi di masyarakat dengan melakukan kegiatan dirumah saja, maka tingkat stress pun akan bertambah (gabut yang berkepanjangan), tidak bisa keluar rumah, tidak bisa ngerumpi sama tetangga, tidak bisa beribadah berjamaah, tidak bisa liburan, yang dilakukan masyarkat adalah berfikir kreatif kira-kira apa sih yang bisa dilakukan tanpa bertemu banyak orang tetapi tetap produktif dengan segala keterbatasan. 

Masyarakat pedesaan mulai mengeksplor tempat-tempat yang ditumbuhi tanaman yang dulunya tidak diperhatikan, dalam artian tanaman-tanaman kebun yang terbengkalai dengan datangnya covid-19 ini mereka menjadi naik level bisa menempati tempat yang bagus, di taruh di pot yang bagus dengan tanah yang subur serta dipupuk, dapat satu kok bagus terus cari lagi, sampai-sampai diperjual belikan dengan mematok harga yang tidak disangka-sangka. 

Kemudian mempunyai nama yang bagus yang sebelumnya tidak mempunyai nama dan tidak dilirik sama sekali, setelah itu halaman rumah seketika menjadi perkebunan tanaman hias yang elok dipandang mata. 

Uniknya lagi adalah, beberapa masyarakat yang tidak mampu membeli pot bunga yang bagus, mereka memanfaatkan barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi seperti ember bekas, plastik bungkus deterjen dan barang-barang yang sekiranya bisa menampung tanah.

Selain berburu tanaman kebun yang kemudian dijadikan tanaman hias, fenomena berkebun juga ramai di masyarakat. Berangkat dari semua kegiatan dilakukan dari rumah, penghasilan berkurang sementara kebutuhan harus tetap tercukupi, maka banyak masyarakat yang memanfaatkan halaman rumahnya yang kosong untuk dijadikan perkebunan, khususnya ditanami tanaman yang tidak tinggi bisa cepat panen serta mudah perawatannya, identiknya tanaman yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari seperti kebutuhan dapur, tanaman cabe, tomat, serta sayur mayur seperti kacang panjang, terong dan lain sebagainya.

Masyarakat mulai berfikir kreatif bagaimana kehidupan tetap berjalan sebagaimana mestinya dalam keadaan serba terbatas, maka dengan berkebun sekiranya bisa menghasilkan sesuatu lebih. 

Dari berkebun bisa sambil berjemur yang itu merupakan anjuran selama pandemi, olah raga juga karena secara langsung badan bergerak serta berfikir kreatif bagaimana tanaman tetap tumbuh subur, bagus serta menghasilkan lebih dalam artian selain bisa dimanfaatkan sendiri selain itu juga bisa berbagi dengan tetangga serta bernilai ibadah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun