Bagi Palestina, pergeseran opini publik ini membuka ruang baru. Dukungan moral yang makin meluas di Amerika berpotensi memperkuat legitimasi perjuangan Palestina di forum internasional. Meski belum berarti pengakuan resmi negara, perubahan simpati publik bisa menjadi modal penting untuk mendorong resolusi yang lebih adil.
Di sisi lain, konflik Gaza mengajarkan dunia bahwa tidak ada solusi militer yang bisa menyelesaikan persoalan berakar panjang. Simpati publik Amerika yang berubah mencerminkan kebutuhan mendesak akan pendekatan baru: diplomasi, mediasi, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Perang yang berkepanjangan hanya akan memperdalam luka. Israel semakin terpojok dalam citra sebagai negara yang melampaui batas dalam penggunaan kekuatan. Amerika pun terancam reputasinya sebagai negara demokrasi jika terus mendukung kebijakan yang mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.
Kini, momentum ada pada pilihan: apakah AS dan Israel mau mendengar suara rakyat, atau tetap bertahan pada pola lama yang sudah terbukti menimbulkan krisis berulang? Jika perubahan opini publik ini terus menguat, bukan mustahil akan lahir kebijakan baru yang lebih berpihak pada penyelesaian damai.
Dunia menunggu, dan suara rakyat Amerika mungkin akan menjadi salah satu faktor paling menentukan arah konflik ini ke depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI