Gustu covid 19 Buru lewat Jubirnya Nanik Rahim dalam konfirmasi pers april lalu menyampaikan Pentingnya  masyarakat memahami prosedur  tes rapid tes itu di lakukan hingga  dilanjutkan dengan pemeriksaan lanjutan PCR -Swab untuk lebih memastikan kepastian terpapar atau tidak seseorang mengidap corona virus. Â
"Nani Rahim" menjelaskan Jika ditemukan hasil rapid test negatif, ada beberapa kemungkinan:Â
Pertama : Benar-benar tidak terjadi infeksi atauÂ
Kedua :Â Kondisi pasien kurang responsive sehingga belum terbentuk antibody atau pasien dengan kadar antibody yang rendah .
Sedangkan jika rapid test reaktif corona ada beberapa kemungkinan :
Pertama : Pasien memang terinfeksi covid-19 / SARS COV-2 virus, atauÂ
Kedua : Kemungkinan reaksi silang dengan virus corona yang lain seperti : SARS-Cov MERS-Cov, Human pathogenic-cov (HCov), atau virus DBD. Oleh karena itu perlu konfirmasi dengan PCR
Dengan memahami konteks pemeriksaan lab covid-19 tadi, maka perlu merumuskan langkah. Tidak mungkin hanya mempertahankan metode PCR tapi juga tidak bisa serta merta mengandalkan Rapid Test. terang Nani
pemeriksaan Covid-19 tetap merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari strategi Trace- Test-Treatmen.Â
Namlea masih merupakan daerah dengan tingkat transmisi  yang relative rendah, dan strateginya masih difokuskan pada mereka yang telah dinyatakan berstatus  PDP, ODP atau OTG.
Sehingga Diterapkan strategi tracking pada kelompok berisiko, diikuti test/lab dan treatment atau pengobatan sesuai tingkat risikonya. " Jelas Nani Rahim"