Relevansi
Dua teori Kwik ini relevan ketika negeri ini sedang dilanda fenomena underconsumption (misalnya terlihat dari fenomena Rojali alias rombongan jarang beli di mal-mal) dan overinvestment ketika mulai banyak produk investasi rumit maupun hengkangnya sejumlah investasi asing.
Pemerintah karenanya mesti waspada untuk menghindari krisis. Resep Kwik supaya pemerintah memompa daya beli lewat berbagai insentif alih-alih membebani rakyat dengan berbagai pajak (seperti wacana pajak amplop kondangan misalnya) patut dicoba. Sembari juga membenahi iklim investasi dan penegakan hukum supaya investor mau menanamkan modal dan masyarakat terhindar dari praktik lancung para penjabat digital.
Selamat jalan Pak Kwik sang guru bangsa! Jasamu akan abadi karena warisan pemikiranmu yang terus relevan dengan permasalahan zaman.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI