Mohon tunggu...
Suyono Apol
Suyono Apol Mohon Tunggu... Insinyur - Wiraswasta

Membaca tanpa menulis ibarat makan tanpa produktif.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Calon Kapolri Pengganti Badrodin

23 Maret 2016   15:29 Diperbarui: 23 Maret 2016   15:50 2054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Logo Polri - Sumber Gambar: id.wikipedia.org"][/caption]

Kapolri Jenderal Polisi Drs Badrodin Haiti yang lahir pada 24 Juli 1958 dan lulusan Akpol 1982 akan berusia 58 tahun atau memasuki usia pensiun pada 24 Juli 2016. Untuk hal-hal administratif, seperti penggajian, pensiun terhitung mulai 1 Agustus 2016, yaitu tanggal 1 bulan berikut. Hanya bagi anggota yang memiliki keakhlian khusus dan sangat dibutuhkan dalam tugas kepolisian dapat dipertahankan sampai dengan usia 60 tahun.

Semua Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi atau polisi jenderal bintang tiga aktif bisa dicalonkan menjadi Kapolri. Saat ini ada sembilan komjen yang aktif, yaitu Djoko Mukti Haryono, Anang Iskandar, Dwi Priyatno, Budi Gunawan, Budi Waseso, Syafruddin, Putut Eko Bayu Seno, Suhardi Alius, dan Tito Karnavian. Popularitas dan peluang mereka untuk menjadi Kapolri berbeda-beda bahkan tergantung sumber beritanya. Pada garis besarnya mereka bisa dibagi atas tiga kelompok.


Tiga jenderal bintang tiga yang tidak diperhitungkan

[caption caption="Djoko, Anang, Suhardi - Sumber Gambar: id.wikipedia.org"]

[/caption]
Dua komjen, yaitu Djoko Mukti Haryono dan Anang Iskandar pensiun sebelum Badrodin pensiun, sedang Suhardi Alius dikabarkan sakit, sehingga mereka bertiga tidak masuk perhitungan. Namun lowongnya dua jabatan dengan pangkat komjen akan memberi peluang masuknya dua jenderal bintang dua senior ke dalam kontestasi jabatan Kapolri.

Kabaintelkam Komjen Pol Drs Djoko Mukti Haryono, MM, lulusan Akpol 1981, pensiun pada 1 Mei 2016 (lahir pada 17 April 1958 di Malang, Jawa Timur). Jabatan yang ditinggalkan ini selain bisa untuk mempromosikan jenderal bintang dua menjadi bintang tiga, juga bisa untuk mengubah komposisi Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri, yaitu dengan menggeser komjen dari jabatan non-strutural seperti Kepala BNN, Kepala BNPT, dan Sekretaris Utama Lemhannas ke jabatan struktural Polri ini.

Kabareskrim Komjen Pol Dr Anang Iskandar, SH, MH, lulusan Akpol 1982, pensiun pada 1 Juni 2016 (lahir pada 18 Mei 1958 di Mojokerto, Jawa Timur). Kabareskrim merupakan jabatan paling bergengsi di bawah Kapolri dan Wakapolri, dan merupakan jabatan paling dekat apabila ingin melangkah menjadi Kapolri. Tidak mengherankan apabila ada rumor bahwa Tito Karnavian akan digeser lagi, menggantikan Anang. Tempo hari ia tidak langsung langsung menjadi Kabareskrim karena untuk menjadi Kabareskrim umumnya adalah jenderal bintang tiga atau paling tidak jenderal bintang dua senior. Kini Tito adalah jenderal bintang tiga. Namun, menurut bocoran berita, yang diplot oleh Polri menjadi Kabareskrim menggantikan Anang adalah Irjen Pol Anas Yusuf yang kini menjabat Gubernur Akpol.

Sekretaris Utama Lemhannas Komjen Pol Drs Suhardi Alius, MH, lulusan Akpol 1985, lahir di Jakarta, 10 Mei 1962. Dulu pernah melejit bagai meteor, tapi kemudian ditempatkan di luar struktur Polri, dan kini dikabarkan sakit, pensiun 1 Juni 2020.


Tiga jenderal bintang tiga yang menjadi sorotan

[caption caption="B Gunawan, Putut, Tito - Sumber Gambar: id.wikipedia.org"]

[/caption]
Ada tiga komjen yang mendapat banyak perhatian media sebagai calon Kapolri pengganti Badrodin. Mereka adalah Budi Gunawan, Putut Eko Bayu Seno, dan Tito Karnavian.

Wakapolri Komjen Pol Drs Budi Gunawan, SH, MSi, PhD, lulusan Akpol 1983, pensiun 1 Januari 2018 (lahir pada 11 Desember 1959 di Surakarta, Jawa Tengah). Masa aktif Budi Gunawan yang tersisa setelah Badrodin pensiun hanyalah 1 tahun 5 bulan, jadi apabila presiden meminta Polri mengajukan nama para calon Kapolri yang masih memiliki masa aktif minimal 2 tahun maka Budi Gunawan jelas tidak memenuhi persyaratan tersebut. Selain itu, kalau ia dinilai tidak layak untuk dilantik sebagai Kapolri pada Januari-April 2015, bagaimana mungkin ia kini bisa layak untuk dicalonkan kembali menjadi Kapolri?

Kabaharkam Komjen Pol Drs Putut Eko Bayu Seno, SH, lulusan Akpol 1984, pensiun 1 Juni 2019 (lahir pada 28 Mei 1961 di Tulung Agung, Jawa Timur). Berpengalaman sebagai Ajudan Presiden RI 2004-2009, Kapolda Banten 2011, Kapolda Jawa Barat 2011-2012, dan Kapolda Metro Jaya 2012-2014, dan Kabaharkam 2014-sekarang. Pernah bersinar sangat terang, malah pada tahun 2012 ia sudah digadang-gadang untuk suatu saat menjadi Kapolri, apalagi ia dikenal sebagai perwira yang relatif bersih.

Terakhir ada berita tidak jelas bahwa ia malah akan digeser ke jabatan non-struktural, yaitu sebagai Kepala BNPT, sementara Tito Karnavian menggantikannya sebagai Kabaharkam. Namun, ternyata Tito yang menjadi Ka BNPT, dan ia tetap sebagai Kabaharkam. Bulan April dan Mei 2016 masih ada mutasi kaliber bintang tiga, layak disimak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun