Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Sidang MPL PGIW Jateng, Tentukan Rute Perjalanan Gereja Songsong Indonesia Emas

24 Agustus 2025   05:09 Diperbarui: 24 Agustus 2025   05:09 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta Sidang MPL PGIW Jateng (Foto: Yahya KW)

Sidang MPL PGIW Jateng, Tentukan Rute Perjalanan Gereja Songsong Indonesia Emas

Oleh: Suyito Basuki

Bertempat di Sinode GKMI Jalan Sompok Semarang, Persatuan Gereja-gereja Indonesia Wilayah Jawa Tengah (PGIW Jateng), Senin 18 Agustus 2025 yang baru lalu, mengadakan Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL).  Acara tersebut selain dihadiri oleh Asisten Analis Kebijakan Ahli Madya, Woro Budi Sayekti, S.Sos, M.Si yang mewakili Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H.,S.St., M.K juga dihadiri oleh Pembimas Kemenag Jawa Tengah dan berbagai organisasi keagamaan seperti PGPI, API, PGPI dan lain-lain.

Sidang MPL PGIW Jateng, oleh Gubernur Jateng dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Analis Kebijakan Ahli Madya tersebut dipandang sangat penting, sebab di tengah kehidupan yang kompleks diperlukan forum dialog, refleksi, dan penguatan komitmen bersama.

Wujudkan Jawa Tengah Rumah Bersama

"Kita perlu mewujudkan masyarakat yang beriman, toleran, serta berdaya saing.  Jawa Tengah adalah rumah bersama di mana setiap umat beragama memiliki ruang yang sama untuk tumbuh dan berkembang," demikian Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dalam sambutan tertulisnya yang dibaca oleh Asisten Analis Kebijakan Ahli Madya, Woro Budi Sayekti, S.Sos, M.Si.

 Asisten Analis Kebijakan Ahli Madya, Woro Budi Sayekti, S.Sos, M.Si (Foto: Yahya KW)
 Asisten Analis Kebijakan Ahli Madya, Woro Budi Sayekti, S.Sos, M.Si (Foto: Yahya KW)

Oleh karenanya, searah dengan kebijakan Pemprov Jateng, menurut Lutfi, pembangunan daerah tidak hanya fokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pembangunan spiritual dan penguatan karakter.  "Maka untuk umat Kristen di Jawa Tengah, kami mendukung upaya peningkatan kualitas pelayanan gereja, pengembangan pendidikan berbaasis iman, serta kegiatan sosial kemasyarakatan yang memperkokoh nilai kasih, persaudaraan, dan kepedulian," demikian Ahmad Lutfi.

Di samping itu Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, menurut Lutfi juga terus berupaya menciptakan iklim yang kondusif bagi kehidupan beragama melalui program penguatan moderasi beragama, dukungan terhadap perayaan hari besar keagamaan, peningkatan fasilitas rumah ibadah, serta pemberdayaan komunitas lintas iman untuk mengatasi persoalan kemiskinan, pendidikan, dan lingkungan.

Terhadap Sidang MPL PGIW Jateng ini Gubernur Jawa Tengah berharap dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang memberi kontribusi positif.

"Saya berharap Sidang MPL PGIW Jateng ini dapat menghasilkan keputusan-keputusan strategis yang tidak hanya membawa kemajuan bagi gereja-gereja di Jawa Tengah, tetapi juga memberi kontribusi positif bagi kesejahteraan dan persatuan seluruh masyarakat Jawa Tengah," demikian Ahmad Luthfi.  Selanjutnya Ahmad Luthfi mengajak supaya PGIW Jateng bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus bergandengan tangan, saling mendoakan demi terwujudnya Jawa Tengah yang aman, damai, makmur, dan diberkati Tuhan.

Hidup Bersinergi dan Berintegritas

Ketua PGIW Jateng, Pdt. Yosua Wardaya dalam sambutannya menyatakan bahwa Sidang MPL PGIW Jateng ini diharapkan dapat menjadi sarana gereja-gereja se-Jateng bisa bersinergi dan PGIW Jateng diharapkan dapat menjadi sarana gerak oikumene gereja-gereja menuju Indonesia emas 2045.

Pdt. Yosua Wardaya Ketua PGIW Jateng (Foto: Yahya KW)
Pdt. Yosua Wardaya Ketua PGIW Jateng (Foto: Yahya KW)

Sementara itu, Sekum PGI Pusat, Pdt. Darwin Darmawan mendorong supaya gereja-gereja bersedia hidup dalam integritas dan hidup dalam terang.  "Jangan hanya gereja bermimpi gereja dapat meraih visi Indonesia emas," demikian  Darwin Darmawan yang selanjutnya menekankan gereja perlu membangun pondasi untuk menyongsong Indonesia emas.  Oleh karenanya gereja menurutnya, perlu membuat rute tentang apa yang akan gereja kerjakan sehingga menimbulkan thrust.  "Gereja perlu berbicara korupsi dan melakukan praktek hidup ugahari sehingga gereja bisa berpikiran positif, kritis, kreatif, dan realistis," demikian Darwin Darmawan.

Pdt. Timotius Adi Dharma dalam khotbahnya di ibadah pembukaan menyampaikan bahwa gereja-gereja memiliki panggilan untuk bertindak, dan itu adalah tantangan personal untuk menjadi terang di mana kita berada dalam keluarga, tempat kerja, dan masyarakat.  Berkomitmen pada integritas dan konsistensi nilai-tindakan.  Tantangan komunal, mengembangkan program trasformatif yang berkontribusi pada Indonesia Emas 2045.  Mengubah paradigma dari gereja berorientasi ke dalam menjadi keluar.  Tantangan Sistemik, membangun gerakan transformasi berdampak nasional melalui koordinasi, berbagi sumber daya, dan fokus pada isu strategis bersama.

"Kita dipanggil bukan hanya menjadi terang yang bersinar, tetapi terang yang mentransformasi kegelapan di sekitar kita," demikian Timotius Adi Dharma yang adalah Sekum Sinode GKMI ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun