Om yang sedang berduka, nama lengkapnya dr. Sumarmo. Â Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Wonogiri masa 2000-2005 dan 2005-2010 era Bupati Begug Poernomosidi.
 Bupati dan Wakil Bupati, Joko Sutopo dan Setyo Sukarno,  memiliki visi: mewujudkan Wonogiri yang maju, mandiri dan sejahtera.  Sedangkan misi yang akan dicapai adalah menjadikan rakyat Wonogiri lebih pintar, lebih sehat dan lebih berbudaya; mempercepat pelaksanaan reformasi birokrasi di Pemerintah Kabupaten Wonogiri; memperkuat kapasitas ekonomi rakyat dan membuka lapangan kerja baru untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran; dan membangun pemenuhan sarana dan prasarana dasar di Wonogiri yang berkualitas dan berwawasan lingkungan guna menunjang pengembangan wilayah.  (Humas Wonogiri News, 9/6/2021)
Pengalaman KKN
Kota Wonogiri cukup akrab dengan kehidupanku. Selain Wonogiri adalah kota asal orang tua istri sehingga banyak keluarga di kota ini, aku pernah Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kota yang dulu terkenal dengan kota gaplek ini.
Aku KKN pada tahun 1987. Rekan-rekan KKN dari UNS yang kuingat adalah Kudnadi, Agus, Wati, satu orang lagi seorang cewek, kalau tidak salah bernama Adri.
Saat itu, kami ditempatkan oleh kampus di desa Gebang, Kecamatan Nguntoronadi atau dulu disebut Kecamatan Betal. Lokasinya dari Ngadirojo menuju jalan yang mengarah ke Kota Pacitan.Â
Setelah melalui daerah yang disebut Gunung Pegat Kecamatan Giritontro, maka akan sampai di Kecamatan Nguntoronadi. Kalau mau menuju Desa Gebang, maka sebelum kantor kecamatan tersebut belok kanan. Dulu jalan masih berbatu, sehingga dibutuhkan waktu perjalanan kendaraan motor sekitar 1 jam.
Desa Gebang memiliki dusun yang kuingat sampai sekarang, yakni Dusun Tenggar. Dusun Tenggar ini masyarakatnya membuat home industri dengan olahan khas yang bernama brem. Brem dibuat dari bahan dasar tape ketan.
Tape ketan diolah sehingga terdapat air tape ketan yang kemudian dibuat brem dengan cara dipadatkan. Beda brem Tenggar Wonogiri dengan brem daerah Madiun Jawa Timur: brem Tenggar berbentuk kecil bundar sedangkan brem Madiun berbentuk memanjang seperti sebuah balok.
Yang unik, ampas tape ketan ini tidak dibuang, melainkan digunakan sebagai bahan campuran pakan variasi sapi. Caranya sederhana untuk membuat pakan sapi ini.Â
Dedak atau bekatul dicampuri ampas tape ketan dengan tambahan air dan garam secukupnya, setelah diaduk, diberikan kepada sapi, orang menyebutnya sebagai "komboran". Alhasil sapi dalam jangka 3 bulan akan menjadi lebih gemuk. Â