Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Wonogiri di Malam Hari, Ingatan Melayang ke Sana ke Mari

18 Januari 2022   07:49 Diperbarui: 18 Januari 2022   13:04 1482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alun-alun Wonogiri (Sumber foto: Solopos.com)

Om yang sedang berduka, nama lengkapnya dr. Sumarmo.  Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Wonogiri masa 2000-2005 dan 2005-2010 era Bupati Begug Poernomosidi.

 Bupati dan Wakil Bupati, Joko Sutopo dan Setyo Sukarno,  memiliki visi: mewujudkan Wonogiri yang maju, mandiri dan sejahtera.  Sedangkan misi yang akan dicapai adalah menjadikan rakyat Wonogiri lebih pintar, lebih sehat dan lebih berbudaya; mempercepat pelaksanaan reformasi birokrasi di Pemerintah Kabupaten Wonogiri; memperkuat kapasitas ekonomi rakyat dan membuka lapangan kerja baru untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran; dan membangun pemenuhan sarana dan prasarana dasar di Wonogiri yang berkualitas dan berwawasan lingkungan guna menunjang pengembangan wilayah.  (Humas Wonogiri News, 9/6/2021)

Pengalaman KKN

Kota Wonogiri cukup akrab dengan kehidupanku. Selain Wonogiri adalah kota asal orang tua istri sehingga banyak keluarga di kota ini, aku pernah Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kota yang dulu terkenal dengan kota gaplek ini.

Aku KKN pada tahun 1987. Rekan-rekan KKN dari UNS yang kuingat adalah Kudnadi, Agus, Wati, satu orang lagi seorang cewek, kalau tidak salah bernama Adri.

Saat itu, kami ditempatkan oleh kampus di desa Gebang, Kecamatan Nguntoronadi atau dulu disebut Kecamatan Betal. Lokasinya dari Ngadirojo menuju jalan yang mengarah ke Kota Pacitan. 

Setelah melalui daerah yang disebut Gunung Pegat Kecamatan Giritontro, maka akan sampai di Kecamatan Nguntoronadi. Kalau mau menuju Desa Gebang, maka sebelum kantor kecamatan tersebut belok kanan. Dulu jalan masih berbatu, sehingga dibutuhkan waktu perjalanan kendaraan motor sekitar 1 jam.

Desa Gebang memiliki dusun yang kuingat sampai sekarang, yakni Dusun Tenggar. Dusun Tenggar ini masyarakatnya membuat home industri dengan olahan khas yang bernama brem. Brem dibuat dari bahan dasar tape ketan.

Tape ketan diolah sehingga terdapat air tape ketan yang kemudian dibuat brem dengan cara dipadatkan. Beda brem Tenggar Wonogiri dengan brem daerah Madiun Jawa Timur: brem Tenggar berbentuk kecil bundar sedangkan brem Madiun berbentuk memanjang seperti sebuah balok.

Yang unik, ampas tape ketan ini tidak dibuang, melainkan digunakan sebagai bahan campuran pakan variasi sapi. Caranya sederhana untuk membuat pakan sapi ini. 

Dedak atau bekatul dicampuri ampas tape ketan dengan tambahan air dan garam secukupnya, setelah diaduk, diberikan kepada sapi, orang menyebutnya sebagai "komboran". Alhasil sapi dalam jangka 3 bulan akan menjadi lebih gemuk.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun