Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Walau Bercerai, Ahok Tetap di Hati Pendukung Setianya

9 Januari 2018   21:47 Diperbarui: 11 Januari 2018   09:05 1400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meme Ahok kecil (Sumber: Istimewa)

"Saya bela Ahok karena ideologi perjuangan yang sama. Saya gak ada urusan soal ranah privasi dia, Ahok akan tetap saya bela sampai kapanpun." 

Kalimat di atas ditulis oleh Muhammad Hamizan, seorang pendukung Ahok "garis ideologis", untuk membedakannya dengan istilah 'garis keras', di dinding Facebooknya. Pernyataan bernada serupa juga bertebaran di dunia maya, pasca berita Ahok gugat cerai Ibu Vero.

Para pendukung ideologis ditautkan oleh kesamaan ideologi perjuangan, karenanya mampu bedakan mana ranah ideologi gerakan dan mana ranah privat atau domestik dari Ahok. Termasuk dalam ranah privat adalah soal agama. Pendukung ideologis tidak peduli apa agama Ahok.

Bagi orang Kristen yang dulu mendukung Ahok karena agamanya (seagama), sekarang barangkali bakal kecele. Apa pasal? Sebab, kini Ahok melanggar norma penting dalam agama Kristen, bahwa apa yang disatukan oleh Tuhan tidak boleh diceraikan oleh manusia (larangan bercerai).

Rekan saya bernama Viktorianus Gulo, seorang advokat atau praktisi hukum dan beragama Kristen, menuliskan sudut pandangnya soal dukungan terhadap Ahok dari kalangan orang beragama Kristen karena alasan seagama. Ia menulis begini:

"Beragam dulu (orang) yang mendukung Ahok dengan alasan yang berbeda-beda. Dan salah satu yang saya sangat tidak setuju adalah alasan karena Ahok beragama Kristen. Ahok diagung-agungkan dan ditangisi dimana-mana. Sampai masyarakat di luar DKI Jakarta termasuk pendeta-pendeta simpati kepada Ahok dan terus mendoakan Ahok dengan doa-doa yang berurai air mata. Pertanyaanya, apakah Ahok benar-benar beragama Kristen yang taat pada firman Tuhan? Ternyata tidak, Ahok melanggar perintah Tuhan yaitu menceraikan istrinya, dalam kitab Injil mengatakan 'setiap yang disatukan Tuhan tidak boleh diceraikan oleh manusia'. Masihkah mendukung Ahok karena (dia) beragama Kristen? Sekian Tulisan ini, semoga bermanfaat Tuhan memberkati."

Karena mampu bedakan ranah ideologis dan privat, pendukung ideologis sama sekali tak terpengaruh atau berpikir untuk mencabut dukungan moral politik pada Ahok, hanya karena Ahok menggugat cerai istrinya, sebagaimana sebaliknya dilakukan pendukung Ahok bernama Alifurrahman S Asyari.

Sebagaimana diketahui, Alifurrahman S Asyari menulis artikel di portal miliknya Seaword dibawah judul "Jika Resmi Bercerai, Saya Bukan Pendukung Ahok Lagi". Pada intinya, Alif menyebutkan bahwa perceraian Ahok berarti kegagalannya memimpin keluarga, dan logikanya orang gagal memimpin keluarganya bagaimana mau memimpin negara. Ia memberi contoh Aa Gym dan Prabowo. 

Mungkin saking kesalnya, Alifurrahman lupa Nelson Mandela yang berkali-kali kawin cerai. Nelson Mandela keluar dari penjara dan bercerai lalu malah jadi presiden dengan sukses kepemimpinan yang gilang gemilang berkilauan.

Menanggapi tulisan Alifurrahman tersebut, Anca Ursitadinata ketawa panjaaaaang sekali di dinding Facebooknya. Begini bunyi ketawanya: Hahahahahahahahahahahahahahahahaha......ta*!" Begitu katanya. "Tulisan paling belagu awal tahun ini, politik kok diukur-ukur lewat urusan domestik," tukuknya melanjutkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun