Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

UAS, Berdirilah di Tengah

28 Desember 2017   11:16 Diperbarui: 28 Desember 2017   16:45 3175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh perilaku pendukung UAS (Sumber: Facebook.com/MuslimModerat)

Gaya, pilihan bahasa, dan pemosisian Ustadz Abdul Somad (UAS), antara lain konon "menolak" undangan Jokowi, membuat dirinya dikelilingi pendukung radikal model begini, termasuk ditunggangi lawan-lawan politik Jokowi.

Para politisi dan lawyer yang sengit bela UAS hampir semua lawan politik Jokowi. Tidak bisakah para politisi ini berhenti "goreng UAS" dengan mengaitkan pada pemerintah Jokowi? Jangan harap.

Publik akhirnya terpecah dua kutub ekstrim yang bertolak belakang. Selalu begini saat ghira keagamaan ditunganggi kepentingan politik: publik terpecah-belah.

Kalau boleh mengusulkan solusi: UAS bertemu Jokowi, Kyai Said NU, dan muhammadiyah, lalu buat statemen meneduhkan. Dengannya UAS akan menggeser pemosisian dirinya jadi tokoh umat, berada di tengah-tengah.

UAS akan berada di tengah, di antara kutub sebagian besar polarisasi umat, baik kaum moderat maupun "radikal", baik pendukung Jokowi maupun pendukung Prabowo. Bukankah itu indah dan keren, ustadz?

Sulit percaya para politisi mau menghentikan pertikaian ini bila paradigmanya melestarikan konflik untuk menangguk di air keruh, sementara Indonesia masuk fase genting hajatan politik pilkada 2018 dan pileg-pilpres 2019.


Menganggap reme konflik begini bukanlah ide bagus. Sudah banyak yang jadi korban, korban fitnah, hingga persekusi, seperti menimpa Kyai Said dan kawan kami Zulfikar Akbar.

Khawatirnya kita kecolongan. Tidak selamanya masyarakat, termasuk kalangan NU, bisa terus bersabar. Sebelum malapetaka besar terjadi di tahun-tahun politik penuh intrik, mohon hentikan pertikaian ini.

Jika dipetakan, hanya ada dua kubu besar polarisasi di masyarakat saat ini, yaitu kubu Jokowi dan Prabowo, dan dari dua pucuk kubu inilah solusi digulirkan. UAS jangan mau ditunggangi keduanya, tapi berdirilah di tengah.(*)

SUTOMO PAGUCI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun