Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Semangat Nulis Tema Agama?

5 Juli 2012   03:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:17 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Aku punya jawaban mana suka tapi cukup menarik, setidaknya menurutku, berdasarkan pengamatan sehari-hari. Yakni, karena beragama masih taraf dominan emosi. Emosi itu yang menggerakkan orang untuk berkarya, termasuk menulis dan berdebat berminggu-minggu tanpa jelas kesimpulannya.

Ketika beragama sudah taraf rasio-spiritual-kontemplatif, semua menjadi...lagi mikirkan kata yang pas untuk situasi yang hendak kugambarkan...menjadi....menjadi....aduh! Lupa. Sial!

Lah, mengapa begitu semangat nulis tema nasi uduk (baca: campur aduk)? Ya, sama. Karena menulis baru taraf dominan emosi. Tulisan tentang nasi uduk aja pakai acara meledak-ledak dengan imajinasi liar tak terkontrol. Jika nulis sudah sepenuhnya rasio-spiritual-kontemplatif (ini istilah apaan ya?), sekenanya aja deh, maka tulisan sepenuhnya 'dingin', serius, tapi terang benderang.

Tulisan dengan emosi akan menyentuh sisi emosi. Tulisan dengan dominasi rasio akan menyentuh sisi rasio. Dalam sejarah peradaban manusia modern, hanya karya rasio yang mampu jadi lampu penerang zaman. Uhuk! Maaf.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun