Karena saya pernah ditugaskan di pulau Kalimantan, tentu memanfaatkan waktu libur dan cuti untuk menjelajah pulau ini. Selain menjelajah kota-,kota besar seperti Samarinda, Balikpapan, Pontianak, Banjarmasin dan Palangka Raya menelusuri budaya dan kulinernya. Yang belum sempat hanya Tarakan di Kaltara. Juga sempat mengunjungi konservasi orangutan di Kalimantan Tengah.
Disini orangutan hidup bebas dalam habitatnya yang dilindungi. Kita yang ingin melihat kehidupan orangutan dapat menaiki kapal kecil / perahu yang sekaligus sebagai transportasi dan akomodasi karena kita menginap di dalam perahu.
Kalimantan Tengah sebagai habitat alami orangutan menghadapi tantangan besar dalam melestarikan spesies ini. Â Dengan kemajuan teknologi muncul harapan baru bagi keberlanjutan konservasi orangutan.
Beberapa inovasi teknologi telah dikembangkan untuk memantau dan melindungi pipilasi orangutan di Kalimantan Tengah
Salah satu teknologi yang sempat saya ketahui saat berkunjung ke sana adalah teknologi deteksi sarang orangutan.
Teknologi inovatif ini dilakukan oleh seorang ilmuwan Indonesia dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI). Dengan algoritma Deep Learning dan Computer Vision untuk mendeteksi obyek kecil seperti sarang orangutan dengan akurasi tinggi.
Selain sudah memanfaatkan AI, metode tradisional masih tetap dipakai, seperti metode jalur transect, penggunaan GPS, sehingga peneliti dapat mengklasifikasikan berdasarkan kondisi dan umur sarang, sehingga mempermudah dalam menganalisa data.
Selain untuk mendeteksi sarang orangutan, teknologi Bioakustik dapat digunakan untuk memantau kualitas habitat orangutan dan mengembangkan Indeks Kualitas Habitat (IKH).
Juga teknologi Environmental-DNA yang berguna untuk mengukur kualitas lingkungan sebuah hutan tropis.
Manfaat teknologi
* Efisiensi waktu