Perayaan peringatan 17 Agustusan di tingkat RT/RW lazimnya berupa perlombaan. Nantinya pemenang akan diganjar hadiah. Hadiah sederhana, tidak terlalu mahal, karena hanya untuk seru-seruan.
Biasanya ada berbagai macam lomba. Yang tergantung kreativitas tiap-tiap Panitia  Yang pada umumnya berupa lomba tradisional, lomba  kreatif, lomba unik, lomba pasangan, dan lomba olahraga.
Yang tergolong lomba tradisional adalah  panjat pinang, balap karung dan tarik tambang. Yang termasuk lomba kreatif adalah makeup tanpa kaca, estafet sarung dengan peserta berpegangan, sepeda hias anak-anak, dan memasukkan air ke tabung yang berlubang.
Yang termasuk lomba unik adalah makan kerupuk dengan mata tertutup, tangkap bebek atau ikan, dan joget Tik Tok  Yang tergolong lomba pasangan, lazimnya berkonotasi seksual dan melihat keharmonisan pasangan, misalnya memasukkan benang ke jarum, memasukkan pensil ke lubang botol, masak nasi goreng, dan merias wajah istri oleh suami.
Dan terakhir lomba olahraga yang disesuaikan dengan fasilitas yang ada. Kalau perumahan memiliki sport centre atau sport club, biasanya lebih lengkap, karena bisa mempertandingkan tennis, tennis meja, bulu tangkis, padel, volley, dan menyelam. Sedangkan perumahan yang tidak memiliki fasilitas sport centre, cukup mengadakan catur, lari, atau jalan cepat.
Sedangkan beberapa komunitas di Kompasiana pada umumnya mengadakan kompetisi blog, hanya berbeda tema.
Diantara beberapa lomba 17 Agustusan yang paling dirindukan banyak orang adalah panjat pinang. Yaitu batang pinang yang telah diolesi olie, lalu digantungi aneka hadiah pada bagian atasnya. Yang lebih seru bila batang pinang diberdirikan di sungai yang dangkal. Kelompok peserta yang jatuh karena licin dan basah kuyub karena tercebur ke sungai selalu menimbulkan gelak tawa para penontonnya.
Namun panjat pinang juga memiliki sisi negatif, seperti mentertawakan kegagalan orang lain, eksploitasi si kaya terhadap si miskin dengan iming-iming hadiah, dan bisa mengakibatkan kecelakaan ringan seperti keseleo, luka ringan dan patah kaki / tangan.
Meski paling seru dan banyak diminati banyak orang, tetapi saya lebih menyukai tarik tambang, yang juga tidak kalah serunya.
Lomba ini menggunakan seutas tambang yang cukup panjang, lalu diberi tiga tanda. Tanda pertama, adalah titik tengah tambang, lalu dua tanda kira-kira satu meter dari titik tengah pada tiap sisi, guna menentukan batas kelompok boleh memegang tambang. Kelompok yang berhasil menarik tambang hingga  meraih tanda titik tengah dianggap sebagai pemenang. Keseruannya tiap kelompok berusaha mempertahankan tanda tambang yang merupakan demarkasinya (batas wilayah).
Lomba dapat dilakukan berdasar jenis kelamin dan batasan usia. Misal antar bapak-bapak, antar ibu-ibu, antar remaja, dan antar anak-anak.
Lomba ini menarik, karena membangkitkan motivasi, adu strategi, dan adu fisik. Lomba ini juga cukup berbahaya, bila tidak dipimpin oleh juri / wasit yang sigap. Karena bila kelompok yang kalah dan ditarik, tidak segera dihentikan, bisa terjadi saling tindih atau terseret.
Biasanya dapat dilaksanakan di lapangan sepakbola, basket atau tennis. Tetapi juga dapat dilaksanakan pada ruas jalan yang sepi.
Ini lomba yang paling kurindukan. Bagaimana dengan Anda ?
Semoga perayaan lomba 17 Agustusan di tempat Anda selalu meriah dan berkesan. Banyak inovasi lomba dari tahun ke tahun. Meski lomba menentukan menang dan kalah, tetap menjaga sportivitas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI