Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tips Membangun Hubungan yang Lebih Dalam dengan Keponakan yang Agak Lain

10 Februari 2025   05:00 Diperbarui: 9 Februari 2025   10:07 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: kumparan.com)


Membangun hubungan dengan generasi seumur, saat mencari pasangan hidup. Atau saat tinggal bersama di dalam asrama atau pondokan sudah sulit.

Apalagi bila harus membangun hubungan dengan keponakan yang sudah beda generasi dan memiliki kelainan sifat. Bisa kita rasakan sulitnya pada film "1 Kakak 7 Kepobakan* yang saat ini sedang tayang di bioskop 

Tiap orang dasarnya unik, ada yang pendiam, super aktif, periang dan mudah bergaul atau yang ekstrim memiliki minat yang tidak biasa, misal memelihara ular.

Sebagai bagian dari keluarga besar, kita harus memahami dan mau menerima  perbedaan ini, dan tetap membina hubungan lebih dalam dengan mereka. Karena keponakan adalah anak dari adik atau kakak kandung kita.

Kalau memiliki keponakan yang periang dan mudah bergaul, sih enak. Tinggal menyesuaikan tema pembicaraan yang sedang hive bagi generasinya. Yang paling sulit adalah menghadapi keponakan yang pendiam, kita sulit untuk mengetahui apa yang diminatinya, karena dia tidak pernah mrngutarakannya.

Tipsnya adalah ajak bicara dari hati ke hati, jangan seperti interogasi di kantor polisi. Dengan bicara pelan-pelan, ditambah pengamatan yang jeli, lambat laun kita akan mulai menangkap minatnya, sehingga hubungan kita bisa makin intens.

Untuk membangun hubungan yang lebih dalam, kita hendaknya :

1. Jangan memaksa dia untuk berubah

Misal seorang pendiam diminta lebih banyak bicara, atau keponakan yang cerewet alias banyak bicara untuk membatasi bicaranya.

2. Usahakan cari minat yang sama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun