Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Dari Fereinjob hingga Wisata ke Jerman

14 April 2024   10:00 Diperbarui: 14 April 2024   10:13 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ( sumber gambar: katadata.co.id)


Koteka, komunitas traveler Kompasiana berhasil melakukan kerjasama dengan Diaspora 5 Benua pada penyelenggaraan Koteka Talk 173. Yang diadakan pada hari Sabtu, 13 April 2024 sore waktu Indonesia bagian Barat.

Hadir sebagai narasumber Yuliarti Eckel, dari Diaspora 5 Benua yang berdomisili di Jerman, bersama Gaganawati Stegmann dan Siti Aisyah dari Koteka yang juga berdomisili di Jerman.

Yuliarti (dok: Koteka)
Yuliarti (dok: Koteka)

Yuliarti memperoleh S1 di UGM, S2 di Australia, dan doctor / S3 di Jerman dalam bidang teknik sipil.

Acara ini sangat bermanfaat bagi warga Indonesia yang ingin bekerja saat liburan (fereinjob), studi di luar negeri, bekerja di luar negeri hingga wisata ke lust1 negeri, khususnya Jerman.


1. Fereinjob

Adalah pekerjaan yang dilakukan oleh mahasiswa saat liburan, misal sehabis ujian, musim dingin, atau musim panas.

Kerja sambilan ini dapat menghasilkan uang tambahan. Bahkan bagi mahasiswa Indonesia yang ingin bekerja pada saat liburan di luar negeri.

Banyak perusahaan menerima mahasiswa bekerja pada saat liburan. Dari perusahaan yang membutuhkan karyawan yang mempunyai kemampuan (skill) maupun pekerjaan nir kemampuan, seperti membantu di pabrik, antar pizza, atau pengepakan pizza. Dari pasar swalayan hingga rumah makan.

Jenis pekerjaan apapun, dari paruh waiting (part time) hingga waktu penuh (full time). Dari pekerjaan mudah (bagian administrasi) hingga yang memerlukan keahlian, seperti ICT.

Ini adalah bekerja sesungguhnya, bukan sekedar magang, karena karyawan menerima gaji / upah.

Sehingga banyak oknum yang menawarkan kepada mahasiswa Indonesia, sehingga muncul kasus kurang menyenangkan karena telah menjadi korban mahasiswa dari 33 universitas di Indonesia. Kasusnya bermacam-macam, hingga mengarah tuduhan eksploitasi manusia. Sehingga banyak pihak menuntut kegiatan ini dihentikan.

Kasuanya bisa mendapat pekerjaan sebagai buruh kasar, setelah diselidiki ternyata mahasiswa ini tidak memiliki keahlian, tidak bisa berbahasa lokal dan tidak memiliki sertifikasi. Sehingga tidak mungkin dipekerjakan pada bagian teknik maupun front office.

Kasus lainnya, upah yang diterima ternyata lebih kecil dari yang dijanjikan, sehingga tidak cukup untuk membeayai tiket pesawat pulang pergi, pengurusan visa, bayar sewa apartemen, dan beaya hidup. Mahasiswa sebelum berangkat, harus minta perincian dengan jelas, jenis pekerjaan dan upah yang akan diterima. Lalu dibandingkan dengan beaya yang harus dikeluarkan, sehingga tidak harus nombok.

Untuk bekerja, minimal harus menguasai bahasa lokal, karena pimpinan akan memberikan perintah dengan bahasa lokal, tidak selalu dalam bahasa Inggris.

2. Studi

Kita dapat menempuh pendidikan tinggi dari S1 hingga S3. Bisa ke universitas atau bidang teknik. Sekarang jjuga ada fakultas ilmu terapan, musik atau budaya, film, dan sebagainya. Jangan salah memilih jurusan, agar tidak rugi beaya dan waktu.

Bila studi di Jerman, ada dua pilihan, yang international dengan bahasa Inggris atau yang mayoritas dalam bahasa Jerman.

Selama studi, pasti ada magang atau praktek yang bisa dilakukan di Jerman atau di negara maju lainnya, misal Amerika Serikat, agar bila lulus sudah siap kerja.

Ada proyek, tugas akhir / thesis yang diakui international sehingga bisa kerja di negara mana saja.

3. Bekerja

Bekerja di luar negeri tentu akan memperkaya portfolio kita, karena memliki pengalaman international.

Siap menghadapi tantangan apapun. Syarat utama menguasai bahasa lokal, karena pimpinan pasti memberikan perintah dalam bahasa lokal.

Bahkan bekerja yang paling sederhana misal di bidang catering, perlu untuk negosiasi.

Bekerja di luar negeri akan memperkaya budaya, pikiran, karena kita menghadapi kebiasaan yang berbeda dan bermacam-macam, sehingga kebal terhadap culture shock

Bagus untuk pengembangan pribadi dalam menghadapi tantangan, mudah beradaptasi, memberi dampak positif, dan cepat meningkatkan karier.

Karena bekerja di negara maju, jaminan karyawan semua terpenuhi, seperti asuransi, maupun ketaatan pada undang-ubdang ketenaga kerjaan.

Bila bekerja di negara maju, akan mendapat pelatihsn atas beaya perusahaan, hingga sanggup mengendalikan stress.

Mengenai lamanya waktu bekerja, tergantung pada besar-kecilnya tanggung jawab yang kita emban.

4. Wisata

Bila pergi wisata sebaiknya pilih-pilih, yang ada manfaatnya. Jangan sekedar ambil foto dan memajangnya di Instagram.

Saat berwisata, kita  lebih baik pergi sendiri, jangan ikut tour, karena bisa lebih mandiri.

Kita harus menambah pengalaman budaya, banyak berkomunikasi  dengan warga setempat. Hal ini akan mengembangkan pribadi kita.

Berkenalan dengan orsng asing dengan budayanya yang unik, sehingga kita menjadi berpikiran terbuka.

Lalu manfaatkan untuk menambah wawasan, informasi, dan kerjasama.

Karena dengan begini, kita akan meningkatkan pendidikan dan memperkuas jaringan.

Menghadiri acara makan malam atau makan siang international, masuk kelompok international, mempelajari sejarah, mengunjungi museum, mengunjungi universitas, dan bertemu diaspora.

Misal belajar masak dari warga lokal, tinggal bersama warga lokal, mempelajari apa yang mereka lakukan.

Inilah masukan dari diaspora, semoga bisa menjadi bekal bagi kita yang ingin ke luar negeri. Baik fereinjob, studi, bekerja, maupun hanya wisata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun